Eksotik Purwakarta: Magnet Sejarah Gaet Warga dari 5 Provinsi

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Komunitas pecinta sejarah lintas provinsi yang tergabung dalam Jalan Pagi Sejarah (JAPAS) mengunjungi berbagai situs bersejarah dan karya peninggalan mantan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi dalam kegiatan bertajuk Eksotik Purwakarta, pada Minggu (15/6).
Peserta JAPAS berasal dari lima provinsi, yakni DKI Jakarta, Jawa Barat (Bogor, Depok, Bekasi, Bandung), Banten (Tangerang, Tangsel), Jawa Tengah (Pemalang), dan DIY. Kegiatan diawali dari Gedung Karesidenan (Bale Sri Baduga), dilanjutkan ke Gedong Negara, Pendopo Pemkab, serta Makam dan Masjid Agung Syekh Baing Yusuf.
Selanjutnya, peserta berjalan kaki menyusuri Bale Indung Rahayu, Diorama Panyawangan, Diorama Nusantara, dan Galeri Menong. Galeri tersebut menjadi pusat oleh-oleh khas UMKM Purwakarta yang ramai diserbu peserta.
Kegiatan dipandu Aa Komara, aktivis sejarah lokal, yang menyebut kunjungan ini sebagai bukti eksistensi figur Dalem Sholawat, pendiri Purwakarta yang juga Bupati Karawang dan Bogor di masa lalu. “Meski sosoknya telah tiada, pengaruh Dalem Sholawat masih terasa melalui kunjungan lintas daerah ini,” ujar AA Komara di kediamannya Rabu (18/6).
Aa Komara juga mengusulkan kerja sama Pemkab Purwakarta dengan Pemkot dan Pemkab Bogor melalui peluncuran Kartu Bersama Digital untuk memperkuat potensi wisata dan UMKM.
Pendiri JAPAS, Johnny Pinot, mengapresiasi sambutan Pemerintah Kabupaten Purwakarta. “Purwakarta bukan hanya eksotik, tapi juga istimewa dalam pelayanannya,” tuturnya.
Sementara itu, pengurus JAPAS, Abdullah Batarfie, menyebut adanya ikatan sejarah kuat antara Purwakarta dan Bogor. Ia menegaskan pentingnya menjalin sinergi antardaerah melalui program sister city berbasis sejarah.
Rombongan JAPAS turut menyampaikan terima kasih kepada Gubernur Jawa Barat, Bupati dan Wakil Bupati Purwakarta, serta seluruh jajaran yang telah mendukung kegiatan tersebut. (*)