Dari Priangan Timur untuk Indonesia: AA Kadu Bangun Gerakan Petani Durian Modern

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Tasikmalaya – Bermula dari tanah subur di wilayah Priangan Timur, kebun durian AA Kadu kini menjelma menjadi lebih dari sekadar lahan produktif. Di bawah kepemimpinan Aryanto, AA Kadu berkembang menjadi pusat edukasi, komunitas, sekaligus simbol pergerakan baru dalam dunia pertanian durian modern di Indonesia.
Gerakan ini bermula dari media sosial. Melalui akun Instagram @aa_kadu, Aryanto secara konsisten membagikan proses bertani durian, mulai dari penanaman, pemupukan, hingga edukasi tentang bibit unggul dan kesalahan umum yang sering terjadi di lapangan.
“Dari Instagram, kami terhubung dengan banyak petani. Dari sana juga muncul ide untuk membentuk asosiasi petani durian di Priangan Timur,” kata Aryanto.
Asosiasi tersebut kini menjadi wadah silaturahmi dan tukar pengalaman antarpetani durian di wilayah tersebut. Tidak sedikit dari mereka yang menjadikan @aa_kadu sebagai sumber referensi utama dalam menjalankan kebun duriannya.
Berkat konsistensinya, Aryanto kerap diundang sebagai pembicara dalam berbagai seminar nasional terkait pertanian durian. Ia juga memberikan konsultasi informal kepada petani dari berbagai daerah, baik secara daring maupun kunjungan langsung.
Menurut Aryanto, edukasi adalah pondasi utama untuk meningkatkan kualitas pertanian di Indonesia. “Selama ini, banyak petani hanya sekadar menanam tanpa perencanaan yang matang. Padahal, potensi durian Indonesia sangat besar jika dikelola dengan serius dan profesional,” jelasnya.
AA Kadu kini tak hanya menghasilkan durian unggulan, tetapi juga menumbuhkan semangat kolaborasi antarpetani. Melalui pendekatan terbuka dan inklusif, Aryanto berharap gerakan ini dapat menjadi fondasi kuat bagi kemajuan industri durian Indonesia di masa depan.