Yenny Wahid Luncurkan Pesantren Programer Qoryatus Salam, Berikut Tiga Program Unggulannya
Jurnalis: Wafil M
KABARBARU, YOGYAKARTA- Yenni Wahid, politikus Indonesia dan juga aktivis Nahdlatul Ulama resmi mendiririkan Pesantren Programer Qoryatus Salam di Daerah Yogyakarta, Selasa (22 Februari 2022) di Kompleks Peace Village atau Asrama Pesantren Qoryatus Salam Yogyakarta. Pesantren ini dikhususkan bagi santri perempuan atau santriwati.
Pesantren Yenni Wahid ini akan menggabungkan materi-materi keagamaan dan materi-materi pemograman computer dengan harapan kedepannya akan mencetak generasi programmer yang memiliki kematangan dalam ilmu agama.
“Selama ini teknologi masih dianggap lebih dekat dengan laki–laki, masih ada anggapan bahwa perempuan cenderung “gaptek” padahal teknologi ini bisa dimanfaatkan oleh siapapun, anggapan yang tidak tepat ini cenderung membuat perempuan tidak percaya diri untuk belajar dan tidak banyak diberikan kesempatan, sehingga perempuan harus difasilitasi untuk belajar teknologi. Adanya Pesantren programmer Qoryatus Salam yang diluncurkan sebagai wujud pemberdayaan bagi perempuan dalam teknologi,” Ujar Yenny Wahid dalam sambutannya.
Lanjut Yenny Wahid, materi–materi agama yang diajarkan di pesantren juga mengadopsi referensi keagamaan yang moderat seperti kitab risalah ahlussunnah wal jamaah karya Hadaratus Syeikh KH. Hasyim Asyari, Kitab Adabul ‘alimwal muta’alim tentang etika, Fathul qorib tentang fiqh (tata laksana dan hukum dalam Islam). Selain itu, pesantren ini juga mengajarkan kelas pemograman berupa Python, Algoritma, Django, Database, AWS. Serta beberapa kelas tembahan tentang sociopreneurship.
“Terdapat tiga program unggulan di Pesantren Pemogramer Qoryatus Salam yaitu, materi pemerograman, keagamaan, dan sociopreneurship. Program terakhir ini diberikan agar para santriwati bisa menjadi penggerak perekonomian dan kewirausahaan berbasis teknologi digital dari kawasan pedesaan. Kegiatan ekonomi berbasis teknologi digital juga menjadi salah satu terobosan untuk memeratakan kegiatan ekonomi yang selama ini terpusat di kota,” pungkasnya.
Hadir secara online dan memberikan sambutan Direktur Utama FDS, Sutjahyo Budiman. Menurutnya, ini merupakan pesantren perempuan pertama di Indonesia yang khusus perempuan dan juga memfokuskan pada programmer.
“Sebagai Pesantren Programmer Perempuan Pertama di Indonesia, Pesantren Coding Qoryatus Salam memberikan kesempatan belajar di bidang Teknologi Informasi bagi para perempuan muda. Pesantren Coding Qoryatus Salam juga akan menjadi contoh, bagaimana pengelolaan pesantren dapat dilakukan secara modern melalui digitalisasi mulai dari penggunaan Sistem Informasi Pesantren untuk pengelolaan kurikulum sampai dengan digitalisasi transaksi keuangan di lingkungan dan ekosistem pesantren, dalam hal ini berkat dukungan dari mitra seperti PT Ekosistem Digital Nasional,” ungkap Sutjahyo Budiman secara Online.
Gunawan Susanto, Country General Manager AWS Indonesia yang hadir secara virtual melihat peluang baik kolaborasi bersama Pesantren Programer Qoryatus Salam, FDS dan AWS Indonesia ini akan memperkuat iklim digital di Indonesia.
“pesantren ini akan menjadi model sarana pemberdayaan perempuan melalui pemberian kesempatan belajar dalam bidang teknologi, dan juga menjadi contoh pengelolaan pesantren dilakukan secara modern, melalui digitalisasi. Ini Langkah awal yang baik dalam menambahkan kurikulum berbasis teknologi informasi ke dalam pendidikan pesantren dan keberadaan pesantren coding ini akan semakin meluas ke daerah-daerah Indonesia. Peningkatan skill SDM menjadi salah satu prioritas” pungkas Gunawan.
Informasi tambahan, Peluncuran pesantren programmer ini terselenggara atas dukungan dan bekerjasama dengan sejumlah organisasi dengan Fortress Data Service (FDS) dan Amazon Web Service (AWS) Indonesia serta didukung oleh PBB UN Women, PT Jamkrindo dan beberapa jaringan pesantren di sekitar Yogyakarta.