Yenny Wahid Hadiri Deklarasi Kelurahan Damai di Kota Salatiga

KABARBARU, SALATIGA – Wali Kota Salatiga, Yuliyanto bersama Direktur Wahid Foundation, Yenny Wahid menghadiri acara Deklarasi Kelurahan Damai di Tingkir Lor, Salatiga. Kamis, (13/01/2022).
Deklarasi tersebut ditujukan untuk meningkatkan ketahanan masyarakat di tingkat kelurahan guna menghadapi berbagai ancaman dan tantangan.
“Masyarakat harus diberikan pelatihan untuk meningkatkan kesadaran bahwa adanya perbedaan tidak boleh memecah kita,” ujar Yenny.
Ia mengatakan bahwa kelurahan yang tangguh harus mempunyai tiga pilar. Pertama, pemberdayaan ekonomi, kedua, pelatihan masyarakat agar bisa menghargai perbedaan dan hidup rukun serta mencegah potensi konflik, dan ketiga, penguatan peran perempuan.
“Jangan mencederai kepercayaan orang lain, tetap hormati dan menjaga kerukunan bersama. Boleh berbeda keyakinan, boleh berbeda pandangan terhadap apapun, tetapi tolong hormati hal-hal tersebut,” ujarnya.
Wali Kota Salatiga juga mengatakan jika kegiatan deklarasi ini merupakan sinergi antara Kelurahan Tingkir Lor dengan Wahid Foundation beserta UN Women. Hal ini juga sebagai salah satu sarana untuk mengkampanyekan toleransi, perdamaian, dan kesetaraan gender, serta mempererat persatuan dan kesatuan bangsa.
“Kota Salatiga dapat dikatakan mampu mengelola keberagaman masyarakat dengan baik. Mereka dapat hidup harmonis dan damai, bahkan telah dikukuhkan dengan raihan predikat sebagai Kota Tertoleran se-Indonesia,” katanya.
Ia mengatakan, raihan ini merupakan hasil dari kerja keras Pemkot Salatiga, yang didukung penuh Forkopimda, tokoh agama, tokoh masyarakat, serta seluruh elemen masyarakat yang hidup rukun dan damai dalam kemajemukan.
“Adanya kolaborasi dan elaborasi dengan lembaga seperti Wahid Foundation, saya optimis akan semakin menguatkan dan mengukuhkan Kota Salatiga sebagai Kota Tertoleran,” tambahnya.
Diakhir ia berpesan kepada seluruh masyarakat Kota Salatiga, terutama Kelurahan Tingkir Lor, agar senantiasa merawat toleransi, perdamaian, keadilan, serta menguatkan peran perempuan. Kelurahan Damai ini jangan hanya menjadi sebuah status, tetapi harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari.
“Deklarasi Kelurahan Damai adalah langkah awal untuk mewujudkan toleransi, perdamaian, dan keadilan di Kota Salatiga, bahkan di seluruh Indonesia,” tutupnya.