Tomas Glenmore Banyuwangi Minta SGN dan PTPN Evaluasi SDM dan Reformasi Budaya ABS

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Tokoh Masyarakat (Tomas) Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, meminta agar PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) dan PTPN 1 Regional 5 melakukan reformasi atau evaluasi terhadap managemen dan seluruh karyawan terhadap Sumber Daya Manusia (SDM).
Pernyataan tersebut disampaikan oleh Rojikin, salah satu Tomas asal Desa Sepanjang, Glenmore, kepada awak media. Sabtu, (14/6/2025).
“Sebagai tokoh masyarakat sekitar Pabrik Gula (PG) SGN, Glenmore, kami berharap agar pihak SGN dan PTPN 1 Regional 5 mengevaluasi SDM di jajaran manegeman dan karyawan,” kata Rojikin.
Apa yang disampaikan oleh Rojikin, tersebut tentunya bukan tanpa alasan, mengingat atau menyusul belakangan ini santernya kabar soal dugaan pembohongan publik yang dilakukan oleh rombongan karyawan PT SGN Glenmore, di acara Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Pertanian Amran Sulaiman, di PG Jatiroto, pada Selasa, 10 Juni alu.
Disitu di ceritakan rombongan karyawan SGN yang diduga dikomando oleh Manager Tanaman, SGN Glenmore, itu datang dan mengaku sebagai petani Tebu Rakyat (TR). Padahal menurut informasi diantara mereka tidak ada satupun yang berprofesi sebagai petani tebu, justru mereka adalah karyawan aktiv SGN Glenmore.
“Oleh karena itu kami sangat berharap ada evaluasi SDM dijajaran SGN dan PTPN 1 Regional 5 yang berada diwilayah Glenmore, Banyuwangi,” tegas Rojikin, Tomas sekaligus Kepala Desa (Kades) Sepanjang.
Dan yang kedua, kata Rojikin, kita juga meminta agar pihak SGN dan PTPN ini mereformasi budaya atau karakter ABS (Asal Bapak Senang).
“Jika budaya ABS ini tetap dipelihara jangan harap perusahaan akan bisa sukses,” terangnya.
Rojikin mengungkapkan, peristiwa pada Selasa, 10 Juni 2025 di PG Jatiroto, Lumajang, itu bisa kita jadikan contoh atau cerminan. Kita bisa membayangkan sekelas menteri saja dibohongi apalagi masyarakat.
“Mereka harus ingat, anggaran yang digunakan untuk mengelola perusahan dan perkebunan ini adalah anggaran negara yang berasal dari masyarakat,” pungkas Rojikin.
Diberitakan sebelumnya, Petani Tebu Rakyat (TR) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menyayangkan kedatangan rombongan karyawan PT Sinergi Gula Nusantara (SGN) Glenmore, di kegiatan Kunjungan Kerja (Kunker) Menteri Pertanian Indonesia Amran Sulaiman, di Pabrik Gula (PG) Jatiroto, Lumajang, pada Selasa, (10/6/2025) kemarin.
Hal tersebut disampaikan oleh Kiki, salah satu petani tebu rakyat asal Kecamatan Glenmore, Banyuwangi, kepada awak media pada Rabu, (11/6/2026).
“Awalnya kami kaget saat melihat di Media Sosial (Medsos) salah satu rombongan Manager Tanaman PT SGN Glenmore, didepan menteri pertanian mengaku sebagai petani tebu rakyat Banyuwangi,” ujarnya.
Kata Kiki, padahal kami tahu persis jika rombongan yang datang dari SGN Glenmore, dalam acara Kunker Amran Sulaiman, menteri Pertanian di PG Jatiroto, Lumajang itu bukanlah petani tebu rakyat. Justru mereka adalan jajaran manager tanaman SGN Glenmore.
“Kami menilai ini semua adalah pencitraan yang diciptakan oleh Managemen SGN Glenmore, dihadapan menteri pertanian,” ucap Kiki.
Menurut Kiki, masyarakat hingga jajaran pejabat SGN pusat dan juga Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) serta Menteri Pertanian harus tahu dengan pencitraan yang dilakukan oleh SGN Glenmore ini.
“Mereka tidak sadar yang mereka kelola ini adalah perusahaan milik negara. Dan negara itu milik rakyat. Jangan sampai masyarakat nanti marah atas segala bentuk pencitraan yang dilakukan oleh SGN Glenmore,” tegas Kiki.
Kepada wartawan pria yang juga Ketua Aliansi Masyarakat Peduli (AMP) Kabupaten Banyuwangi, ini mengancam akan melaporkan peristiwa tersebut kepada Presiden Prabowo, Menteri BUMN Erik Tohir, dan juga Menteri Pertanian Amran Sulaiman.
“Akan kita laporkan melalui surat kejadian itu pada Presiden Prabowo, Pak Erik Tohir dan Pak Amran Sulaiman,” ulas Kiki.
Masih lanjut Kiki, seharunya dalam kegiatan Kunker Pak Menteri Amran Sulaiman, ini PG SGN Glenmore, mendatangkan petani tebu rakyat, namun kenapa justru mendatangkan jajaran karyawan SGN.
“Kami tahu persis siapa – siapa yang datang. Dan kami berani memastikan jika rombongan yang datang itu tidak ada satupun petani tebu rakyat Banyuwangi,” pungkasnya.
Namun sayang hingga berita ini ditayangkan awak media belum mendapat tanggapan dari pihak SGN Glenmore. Saat dikonfirmasi melalui sambungan whatsapnya, Sugondo, General Manager (GM) PG SGN Glenmore, Banyuwangi, enggan berkomentar. Pertanyaan wartawan hanya baca namun tidak ia balas. (*)