Talulobutu Fest Meriah, Mahasiswa dan Masyarakat Kompak Berkolaborasi
Jurnalis: Redaksi Kabarbaru
KABAR BARU, GORONTALO –Semangat kebersamaan antara mahasiswa dan masyarakat tampak nyata dalam perhelatan Talulobutu Fest yang digelar di Desa Talulobutu pada Rabu, 17 September 2025. Kegiatan yang mengusung tema “Memupuk Rasa Persaudaraan Melalui Kolaborasi Mahasiswa dan Masyarakat” berlangsung semarak sejak sore hingga malam hari.
Rangkaian acara dimulai pukul 15.00 dengan lomba-lomba tradisional seperti balap karung, corong air, makan biskuit, hingga estafet terigu. Antusiasme masyarakat terlihat dari banyaknya peserta yang ikut serta maupun warga yang datang memberikan dukungan.

Puncak acara digelar pada malam hari pukul 19.30 dengan malam penutupan sekaligus pengumuman pemenang lomba. Malam kebersamaan itu dihadiri Kepala Desa Talulobutu Herman Eki, S.IP, Ketua Koperasi Merah Putih Desa Talulobutu, Badan Permusyawaratan Desa (BPD), Ketua Tim Penggerak PKK, tokoh masyarakat, aparat desa, dosen pembimbing lapangan, serta masyarakat desa.
Ketua Panitia Talulobutu Fest, Mohamad Hidayat Hala, menyampaikan apresiasi tinggi atas dukungan berbagai pihak.
“Kami berterima kasih kepada aparat desa, pengurus BUMDes, Koperasi Merah Putih, dan seluruh masyarakat yang begitu antusias. Mulai dari bergotong royong membersihkan lokasi hingga ikut berpartisipasi dalam lomba. Harapannya, kegiatan ini bisa memupuk rasa persaudaraan di antara masyarakat dan mahasiswa,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Desa Talulobutu, Herman Eki, S.IP, mengungkapkan kebanggaannya atas terselenggaranya acara ini.
“Melalui semarak Talulobutu Fest, saya berterima kasih kepada adik-adik mahasiswa KKN Tematik II UNG yang sudah mempersiapkan konsep lomba menarik dan menutup agenda dengan persembahan tarian luar biasa. Kegiatan semacam ini perlu kita jaga agar kolaborasi mahasiswa dan masyarakat semakin erat,” jelasnya.
Lebih lanjut, Herman Eki menekankan bahwa kolaborasi mahasiswa tidak berhenti pada kegiatan festival semata. Ia menyoroti kontribusi mahasiswa UNG dalam merancang Rancangan Peraturan Desa tentang pembentukan Kampung Pemantau Hak Inklusif. Menurutnya, regulasi tersebut akan menjadi fondasi awal agar desa lebih memperhatikan hak-hak kelompok marginal.
“Ini bukan akhir, tetapi awal dari langkah kolaboratif ke depan. Saya ucapkan terima kasih kepada civitas akademika Universitas Negeri Gorontalo yang telah ikut membangun Desa Talulobutu melalui pengabdian mahasiswa,” pungkasnya.
Dengan berakhirnya Talulobutu Fest, masyarakat dan mahasiswa berharap semangat persaudaraan serta kolaborasi yang terjalin dapat terus berlanjut dalam berbagai program pembangunan desa di masa mendatang. *(Kabarbaru Gtlo)*
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







