Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Tafsir Realitas Sosial Dari Sarkasme Thomas Shelby Dalam Film Peaky Blinders

Kabarbaru.co
Penulis adalah Anam Khair, Mahasiswa semester (paling) akhir IAIN Madura.

Editor:

Kabar Baru, Kolom Film kini menjadi komoditas tersendiri dalam industri dunia hiburan. Dengan genre yang beragam, film tumbuh dengan sangat pesat. Ia menjadi salah satu medium dalam menyampaikan pesan, sarkasme, satire dan banyak lelucon.

Genre drama aksi dan kriminalitas menjadi salah satu yang sangat disukai banyak penonton seperti The Godfather, Taxi Driver, City of God, Narcos,.Kali ini saya ingin membahas serial Peaky Blinders.

Jasa Penerbitan Buku

Film yang ditulis oleh Steven Knight, pria asal Birmingham, Inggris. Peaky Blinders sendiri bergenre drama crime dan historical fiction yang memiliki durasi kurang lebih 50 – 65 menit dari tiap episode nya.

Film yang memperoleh banyak penghargaan itu untuk pertama kalinya rilis pada September 2013, dimana pada awalnya berlayar di channel BBC Two, hingga empat season dan akhirnya bermigrasi ke BBC One di season ke limanya yang hingga saat ini melakukan kerjasama antara Weinstein Company dan Endomol dengan Netflix untuk lisensi resmi hak siarnya.

Cerita dalam film yang berlatar Birmingham, Inggris. Bertepatan dengan berakhirnya perang Dunia I atau masa transisi PD I dan PD II pada tahun 1919 disajikan dengan plot dan konflik yang rapi dan terkesan tidak terburu-buru tapi padat. Kendati siar season keenam pada tahun 2022, film ini layak menemani akhir pekanmu.

Kamu akan dimanjakan dengan vintage klasik yang sangat mendukung cerita sebagai historical fiction.

Menyaksikan mobil-mobil klasik yang hanya digunakan oleh aristokrat pada saat itu, properti yang memadai juga disesuaikan dengan tahun cerita ditambah nuansa yang sedikit gelap di musim pertama.

Kemudian, sedikit terang di musim ketiga dan selanjutnya terlebih pada season keenam saat ketika bisnis Shelby Limited Company berkembang hingga ke Amerika. Kamu akan menemukan Thomas Shelby yang diperankan oleh Cillian Murphy menjadi sorotan utama dan memukau.

Pemilihan kostum yang digunakan anggota Peaky Blinders yang elegan tapi tetap terkesan menakutkan, mereka menggunakan kostum rapi dan fashionable dengan mengenakan jas panjang dan topi jenis Newsboy cap yang memiliki silet di bagian belakangnya, khas kostum-kostum bangsawan di masa lalu.

Setiap tawuran atau sekedar jalan ke bar topi itu selalu digunakan sebagai senjata dan identitas dari kelompok tersebut.

The Shelby family juga merupakan kaum Gipsy (Romani) Yang didominasi oleh kelas pekerja (proletariat).

Kelompok ini di dalam sejarah memiliki kecenderungan hidup secara nomaden dan kerap kali mendapat perlakuan diskriminatif baik secara personal atau institusional.

Entah itu karena karavan kayu penuh ukiran dan warna, musik dengan akar Indianya, atau perkara yang berkaitan dengan kepercayaan kepada mistis semacam tarot, kutukan, kemampuan meramal dan Tahayul yang dianggap kuno dan tertinggal. Hanya sedikit dari keturunan Gipsy yang diambil perannya dalam industri kreatif.

Baik sebagai penulis, pemeran dan lainnya. Belakangan ini, Sedikit, setelah mangkatnya Charlie Chaplin ada juga aktor/aktris seperti Michael Caine dan Alba Flores—pemeran Nairobi dalam seri Money Heist. Namun, sekali lagi jumlahnya sedikit.

Meski demikian, sama sekali tidak menyurutkan tekat dan ambisi lelaki yang disebut sebagai Sigma Male itu, ia memiliki kepercayaan yang tinggi yang patut ditiru oleh banyak orang agar tidak mudah menyerah dan pesimis.

Belakangan hampir di setiap platform ramai hastag #sigmamale di media sosial. Tidak sedikit pemuda yang sedang galau membuat story di sosial media mereka, menampilkan sosok Thomas Shelby sedang merokok atau ketika Tommy memilih “Sad” Ketika Grace menawarkan lagu “Happy or Sad” yang harus ia nyanyikan di depan Tommy.

Seperti sedang menunjukkan sisi maskulinitas. Tentu saja itu tidak salah, tetapi saya menyayangkan jika karakter dan cerita serial peaky blinders tidak mereka tonton sampai tuntas.

Selain Cillian Murphy sebagai tokoh utama, Serial ini juga dibintangi oleh sejumlah aktor dan aktris ternama seperti Joe Cole, Finn Cole, Charlie Murphy, Paul Anderson, Annabelle Wallis, Sophie Rundle serta masih banyak lagi yang lainnya.

THOMAS SHELBY YANG IKONIK

Film ini menyorot kehidupan sang pemeran utama yang bernama asli Thomas Michael Shelby (Tommy Shelby) yang sekaligus menjadi pimpinan utama Peaky Blinders.

Karakter yang ikonik yang diperankan oleh Cillian Murphy berhasil menjadikan peaky blinders sebagai film yang tidak boleh dilewatkan.

Pemimpin gangster yang bengis, karismatik dan penuh dengan misteri itu menjadi karakter yang sulit digantikan perannya oleh siapapun. Sebut saja ia seperti Nicholas saputra saat memerankan film Gie. Atau Herjunot Ali dalam Tenggelamnya Kapal Van Der wijck.

Pembawaan yang tenang dengan kalkulasi rencana yang matang menjadikan ia sebagai pemimpin yang disegani oleh masyarakat.

Sosok Mafia yang lekat dengan kriminalitas, bisnis gelap dan darah itu mampu menarik simpati penonton.

Sebuah cerita yang mampu menghadirkan perspektif baru dengan membaca pelaku kriminal pada teropong yang tak biasa.

Kendati demikian, ia juga menjunjung tinggi nilai egalitarian (kesetaraan) hal ini dibuktikan ketika dalam rapat keluarga.

Linda, istri Arthur Shelby (kakak tertua Thomas Shelby, yang diperankan oleh Paul Anderson) duduk di tangga. Tommy memintanya turun dan bergabung di kursi yang tersedia. “Rapat ini rapat keluarga, semua orang punya hak yang sama, berdirilah Linda! “.

Selain itu, sikap Tommy yang menjunjung tinggi kesetaraan juga diakui oleh rival politiknya pemimpin politik fasis Oswald Mosley yang dibintangi Sam Claflin.

Pada saat ia mengadakan pesta di rumahnya dan Mosley hadir sebagai tamu undangan, ia berkata kepada supirnya ” Tommy memperlakukan semua orang dengan penghormatan yang sama”. Pengakuan terhadap sifat baik yang jarang diakui oleh musuh.

Steven Knight berhasil menciptakan karakter yang seharusnya dibenci menjadi pribadi yang sangat disukai. Ia merubah cara pandang seseorang terhadap sesuatu, dalam hal ini Mafia.

Ia menghadirkan humanisme dan seorang family man yang sangat melekat kepada seorang yang biasanya berperilaku keras dan kejam hal itu juga dibuktikan ketika Jhon Shelby meminta keringanan untuk tidak membunuh ibu Chagretta karena ia merupakan gurunya ketika masih sekolah dan Tommy mengizinkannya.

Sejak musim pertama hingga kelima nyaris tidak ada konflik keluarga yang memicu pembunuhan satu dengan yang lain.

Meskipun banyak yang membangkang dan menolak setiap ide gila dan nekat Thomas Shelby, tapi mereka selalu berusaha melindungi satu sama lain.

Kecuali pada musim keenam ketika Michael Gray anak dari Polly Gray (bibi dari Tommy) yang berambisi menggantikan posisi Tommy sebagai pemimpin Peaky Blinders.

Bukan tanpa alasan, menurut Michael, peaky blinders harus menggunakan cara modern yang berpikir kedepan lebih maju, sebagai seorang yang tinggal di New York beberapa tahun dirinya belajar perkembangan teknologi dan bisnis.

Sehingga ambisinya membawa percikan kecurigaan dan ketidakpercayaan di tubuh keluarga Shelby. Michael juga menilai kesibukan Thomas Shelby di kancah politik membuatnya tidak bisa fokus mengurus bisnis keluarga.

Keputusan yang sangat berani dengan menjadi bagian dari komunitas pemerintah demi melancarkan misi ekspansi bisnisnya. Baginya, ekspansi bisnis akan jauh lebih mudah dan luas dengan menjadikan dirinya sebagai bagian dari pejabat pemerintah.

Seperti politik pada umumnya kekuasaan akan berjalan baik jika didukung pengusaha pun sebaliknya. Meminjam bahasanya Fahri Hamzah “Selalu ada Bohir sebagai sponsor dibalik kemenangan politik”. Semacam simbiosis mutualisme.

Walaupun banyak melakukan bisnis gelap dan melawan hukum sejak awal musim Thomas Shelby telah melakukan disclaimer bahwa dia hanya melanggar hukum tapi tidak pernah mengkhianati negara, dengan cara mendukung revolusi atau membocorkan rahasia negara.

Ia menegaskan kepada McKee “Aku hanya seorang pekerja yang mencari nafkah dengan jujur di dunia yang gelap”. Sebagai seorang mantan sersan mayor pada perang Dunia I komitmen dan nasionalisme kepada negara sangat ia junjung.

SOSIALISME DAN FASISME DALAM PEAKY BLINDERS

Sejak kematian Polly Gray dalam pembukaan serie ke enam, Thomas Shelby menjadi pribadi yang baru, ia berhenti minum alkohol dan beralih ke air putih, baginya keputusan berhenti dari minum membuat nya menjadi pribadi yang lebih tenang dan tidak temperamen.

Ia banyak sekali meninggalkan cara lama untuk mencapai ambisinya. Begitupun dengan bisnis yang ia jalankan.

Seperti kebanyakan orang pada umumnya semakin bertambah usia, banyak orang mendambakan kedamaian dan ketenangan, hal itu dirasakan oleh The Shelby family.

Mereka banyak menentang bisnis opium yang akan di distribusikan ke Boston dan New York. Ada Shelby (adik Thomas Shelby), Lizzie (Elizabeth, istri Thomas), bahkan Gina istri Michael Gray sangat menentang kerjasama suaminya dengan Tommy karena dinilai sangat berbahaya.

Selain itu Tommy sebenarnya sudah dianggap mati pasca kematian Polly Gray. The new Thomas Shelby.

Sebagai wakil dewan dari partai Sosialis Tommy sangat mendukung gerakan perlawanan kaum buruh dan pekerja yang merasa mengalami diskriminasi.

Tetapi ia juga membangun kerjasama yang kuat dengan Oswald Mosley dari partai fasis, rival kuat golongan Sosialis.

Hal tersebut menjadikan pengikut Tommy khawatir jika ia menjadi bagian dari golongan fasis. Tetapi dalam penjelasan yang disampaikan kepada Laura McKee ia sedang berdiri diantara keduanya.

Selain untuk merubah tatanan pemerintahan yang dinilai buruk kedekatan antara dirinya dengan partai fasis merupakan dari upaya melancarkan misi ekspansi bisnis opiumnya. Termasuk kerjasamanya dengan petinggi pemerintah Amerika, Jack Nelson.

Thomas Shelby dalam cerita nya selalu lima langkah di depan musuh-musuhnya. Ia mempelajari setiap kelemahan musuh dan membaca setiap kemungkinan terburuk dari rencana yang ia susun. Baik berupa ancaman pembunuhan atau kehancuran karir politik.

Sebagai politisi yang memulai karir politik dari golongan Sosialis kelas pekerja ia memahami bagaimana keadaan dan suara di bawah, banyak buruh berharap kepadanya.

Dan sebagai politisi ia juga paham betul bagaimana kekuatan golongan fasis di parlemen. Ia tidak berdiri secara kokoh diantara keduanya.

Seperti yang disampaikan kepada Laura McKee – Nasionalis kelas pekerja- sejak dia berada dalam lingkaran politik ia belajar bahwa garis tidak keluar ke kiri dan kanan tapi berputar dalam lingkaran. “Jika kau pergi cukup jauh ke kiri kau akan bertemu dengan mereka yang pergi cukup jauh ke kanan, dan aku berada di tengah”.

Dalam lingkaran itu Thomas Shelby berdiri di tengah, diantara fasisme dan sosialisme. Menurutnya itu akan menghasilkan sosialisme nasional.

Thomas Shelby memang terlihat hipokrit. Persis seperti yang disampaikan oleh Prof. Mahfud MD “Malaikat pun jika masuk sistem kita bisa jadi iblis”. Tetapi ini jalan tengah yang dianggapnya menguntungkan keduanya.

Niat baiknya memang cukup berani dengan bermain dua kaki diantara dua golongan yang sangat bertentangan. Memang kebenaran di dalam politik tidak seperti yang tersaji di atas meja melainkan apa yang tersembunyi di balik kursi.

Kendati demikian, tidak semua hal yang dilakukan Thomas Shelby bisa dibenarkan, dia bukan Tuhan. Seperti yang pernah diucapkannya. “Ya. Aku bukan Tuhan. Belum”. Sebagai seorang atheis ia menolak agama pun bahkan menganggap Tuhan tak lebih dekat dari kerabat dan misinya.

Sebagai penutup ada satu kutipan yang saya pikir cukup menarik dari seorang Thomas Shelby “Ada Tuhan dan ada Peaky Blinders. Ini Sparkhill dan kita berada di Small Heath. Kita jauh lebih dekat ketimbang dengan Tuhan.”

Penulis adalah Anam Khair, Mahasiswa semester (paling) akhir IAIN Madura

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store