Senyum Lega Guru Honorer Sumenep, 16 Tahun Ngabdi Kini Bakal Jadi PPPK

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Kebijakan progresif Bupati Sumenep, Achmad Fauzi Wongsojudo, yang mengusulkan pengangkatan ribuan tenaga honorer sebagai Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) paruh waktu menuai apresiasi mendalam.

Langkah strategis ini akan membuka jalan bagi pegawai non-ASN menjadi PPPK penuh waktu di kemudian hari.

Di antara banyaknya honorer yang tersentuh kebijakan ini adalah Miki Dwi Zulkarnen (35), seorang guru yang telah mengabdi selama 16 tahun di SMPN 1 Sumenep.

Bersama rekan-rekannya, Miki menyambut kabar gembira ini dengan rasa bahagia dan haru yang mendalam.

“Saya awalnya ragu soal semua tenaga honorer diusulkan menjadi PPPK paruh waktu, karena jumlahnya sangat banyak. Namun, Bupati Sumenep luar biasa dalam mengambil keputusan ini,” ujar Miki, tak mampu menyembunyikan rasa syukurnya, Rabu (27/8).

Ia bercerita, banyak rekan honorer yang nyaris pupus harapan dan mengubur impiannya untuk menjadi ASN, terutama mereka yang telah mengabdi puluhan tahun.

“Namun harapan yang pernah terkubur itu, kini menjelma menjadi kenyataan. Bupati Sumenep ternyata sangat peduli terhadap nasib kami,” katanya haru.

Oleh karena itu, Miki menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Bupati Sumenep, Kepala BKPSDM, dan Dinas Pendidikan yang selama ini senantiasa memberikan bimbingan.

“Berapapun honor yang diterima, kami siap. Kami dan honorer lainnya sadar bahwa pengangkatan PPPK paruh waktu yang mencapai ribuan ini akan berdampak pada fiskal APBD. Kami juga siap dengan konsekuensi lainnya,” jawabnya tegas.

Di akhir harapannya, Miki beserta rekan-rekan honorer berdoa agar perhatian dan komitmen Bupati terus menyertai perjalanannya.

“Harapan kami kepada pemkab, Bapak Bupati, perhatian terhadap guru tidak berhenti sampai di sini saja. teman teman yang tercover di PPPK paruh waktu terus diperhatikan sampai menjadi PPPK penuh waktu,” pintanya.