RI Targetkan Regulasi Pengembangan AI Rampung Tahun Ini

Editor: Khansa Nadira

Kabar Baru, Denpasar — Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) menargetkan pembuatan peta jalan (roadmap) dan aturan etika terkait artificial intelligence (AI) akan rampung tahun ini.

Wakil Menteri Komdigi, Nezar Patria, mengatakan draft regulasi tersebut telah final dan kini berada di Kementerian Hukum untuk proses harmonisasi.

“Diharapkan juga di tahun ini, tahun 2025 selesai, karena draft-nya sudah final dan sudah berada di Kementerian Hukum sekarang. Tinggal harmonisasi,” kata Nezar di Primakara University, Denpasar, Bali, Jumat (31/10) lalu.

Nezar menyebut pemerintah telah menyiapkan dua dokumen penting: peta jalan AI yang akan menjadi Peraturan Presiden, dan Perpres tentang Etika Artificial Intelligence.

Kedua dokumen itu akan menjadi dasar penguatan kerangka regulasi nasional di bidang AI.

“Pemerintah telah membuat dua dokumen penting. Yang pertama peta jalan artificial intelligence yang nantinya akan menjadi peraturan presiden. Satu lagi, adalah peraturan presiden tentang etika artificial intelligence,” ujarnya.

Ia menegaskan, Indonesia tidak boleh hanya menjadi pengguna teknologi, melainkan harus berperan sebagai pengembang dan pemain utama dalam ekosistem AI global.

“Tujuannya tidak ingin energi Indonesia itu hanya sebagai user dalam AI. Jangan cuma jadi pasar, jangan hanya menjadi market buat AI global. Kita harus menjadi pemain,” tegasnya.

Menurut Nezar, Indonesia memiliki potensi besar di sektor digital dengan kontribusi sekitar 40 persen terhadap pertumbuhan ekonomi digital di Asia Tenggara.

Karena itu, penguatan talenta digital dan penguasaan teknologi baru menjadi hal mendesak.

“Di Asia Tenggara saja kita menyumbang 40 persen untuk pertumbuhan ekonomi digital. Jadi kalau kita enggak siapkan talenta digital untuk menguasai teknologi baru seperti artificial intelligence, kita tahu apa yang akan terjadi nantinya,” pungkasnya.(Magang/Crhistiana)