Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Ratusan Santri Jadi Korban Ambruknya Musholla, Ponpes Al-Khoziny Harus Bertanggung Jawab

Proses evakuasi korban tragedi ambruknya musholla di Ponpes Al Khoziny Sidoarjo (Foto: Suparno).

Jurnalis:

Kabar Baru, Sidoarjo – Ketua Forum Pemuda Pendidikan Nusantara (FP3N), Firman Maulana, mendesak aparat penegak hukum untuk segera mengusut tuntas tragedi ambruknya musholla di Pondok Pesantren (Ponpes) Al Khoziny yang mengakibatkan ratusan korban jiwa dan luka-luka.

“Hingga saat ini erdapat kurang lebih 140 santri di dalam bangunan. Adapun 102 di antara mereka telah dievakuasi, Jadi sisa santri yang belum di evakuasi sekitar 38 orang,” ujar Kepala Kantor Kelas A Surabaya saat memantau di lokasi.

Firman menegaskan, kasus ini tidak boleh hanya dipandang sebagai musibah atau sekadar takdir semata. Menurutnya, aparat penegak hukum berkewajiban melakukan penyelidikan mendalam mengenai pembangunan musholla tersebut.

“Kejadian ini menyangkut nyawa banyak orang, maka jangan hanya berhenti pada narasi duka atau doa. Harus ada investigasi secara menyeluruh,” ujarnya.

Ia menyoroti fakta bahwa pembangunan musholla itu dikerjakan langsung oleh para santri. Hal ini, menurut Firman, patut menjadi perhatian serius karena menyangkut aspek keamanan dan kelayakan bangunan.

Ia juga meminta pihak berwenang memeriksa KH Abdus Salam Mujib selaku pengasuh Ponpes Al Khoziny untuk dimintai keterangan.

“Bukan berarti menyalahkan, tetapi demi memastikan ada kejelasan terkait penyebab runtuhnya bangunan,” tambahnya.

Jasa Penerbitan Buku

Lebih lanjut, Firman menekankan bahwa tragedi ini tidak boleh hanya menjadi wacana belasungkawa publik tanpa ada langkah konkret.

“Masyarakat jangan hanya disuguhi dengan ucapan pray for atau ungkapan duka semata. Kita semua berhak tahu apa penyebab runtuhnya musholla tersebut agar kejadian serupa tidak kembali terulang,”

FP3N juga menilai pentingnya tanggung jawab sosial dari semua pihak dalam proses pembangunan fasilitas umum, termasuk lembaga pendidikan keagamaan.

Menurut Firman, jika ditemukan adanya kelalaian, maka harus ada tindakan hukum yang jelas agar menjadi pembelajaran bersama.

“Ini bagian dari konsep sosial kita. Nyawa manusia tidak bisa dipertaruhkan hanya karena pembangunan yang tidak memenuhi standar,” sambungnya.

Ia menutup pernyataannya dengan mengingatkan aparat hukum agar segera menurunkan tim ahli konstruksi untuk melakukan audit teknis terhadap bangunan musholla yang ambruk tersebut.

“Kami berharap penyelidikan ini berjalan transparan dan tuntas, sehingga tidak ada lagi korban yang jatuh akibat kelalaian dalam pembangunan fasilitas pendidikan,” pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store