Puluhan Korban Mengaku Ditipu Open Trip Bodong Semarang.Adventure

Jurnalis: Listiani Safitri

Kabar Baru, Malang – Kasus penipuan berkedok perjalanan wisata kembali mencuat di Malang. Belasan orang dari berbagai kota dilaporkan menjadi korban penipuan open trip yang diselenggarakan akun perjalanan Semarang.Adventure. Total kerugian diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 juta.

Para korban sebelumnya dijanjikan perjalanan wisata menuju Ranu Kumbolo, salah satu destinasi favorit pendaki di kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru. Open trip tersebut dijadwalkan berlangsung pada 5–7 September 2025 dengan titik kumpul di Kota Malang.

Sebelum peserta diberangkatkan menuju Ranu Kumbolo, Kabupaten Lumajang, Jawa Timur. Namun, rencana liburan itu tidak pernah terealisasi.

Salah satu korban, yang berasal dari Malang, mengaku sudah membayar penuh biaya perjalanan sebesar Rp4.000.000 untuk dua orang. “Sampai hari H, tidak ada kabar. Chat tidak dibalas, telepon tidak diangkat, bahkan akun penyelenggara tiba-tiba hilang. Uang kami lenyap begitu saja,” ujar korban saat ditemui wartawan.

Penipuan ini ternyata tidak hanya menimpa satu atau dua orang. Dari penelusuran korban dan sejumlah laporan, terdapat belasan peserta lain dari berbagai kota di Jawa Timur, Jawa Tengah, hingga Jakarta yang juga ikut tertipu. Nilai kerugian total diperkirakan mencapai lebih dari Rp10 juta.

“Awalnya kami tidak saling kenal dan mencari korban satu sama lain, lalu kami juga membuat grup bersama korban yang telah tertipu. Ternyata jumlahnya cukup banyak, ada dari berbagai kota,” ungkap salah satu korban.

Setelah kasus ini terkuak, akun Instagram Semarang.Adventure yang sebelumnya aktif menawarkan paket wisata mendadak dinonaktifkan. Hal ini semakin menyulitkan korban untuk melakukan pelacakan maupun menghubungi penyelenggara.

Kasus ini menambah panjang daftar penipuan wisata berbasis media sosial. Modus yang digunakan hampir sama, yakni menawarkan paket perjalanan dengan harga terjangkau ke destinasi populer.

Korban yang tergiur kemudian diminta melakukan pembayaran penuh, sebelum akhirnya ditinggalkan begitu saja tanpa kejelasan. Lemahnya pengawasan terhadap penyelenggara perjalanan tidak resmi membuat kasus seperti ini terus berulang.

Para korban menyatakan akan menempuh jalur hukum untuk menuntut pertanggungjawaban. Selain melapor ke pihak kepolisian, mereka juga berencana menyebarluaskan kronologi kasus ini ke media lokal, media nasional, serta platform media sosial.

Langkah ini diambil bukan hanya untuk mencari keadilan, tetapi juga sebagai peringatan agar masyarakat lebih berhati-hati dalam memilih penyelenggara perjalanan wisata.

Membongkar Penipuan Open Trip Semarang.Adventure di Malang

Kronologi Penipuan oleh Akun TikTok @semarang.adventure

1. Korban menghubungi admin Adventure melalui nomor yang tertera di akun TikTok @semarang.adventure.
2. Admin menawarkan slot kuota open trip yang tersedia pada bulan
3. Setelah berdiskusi, korban dan admin mencapai kesepakatan terkait
4. Korban kemudian melakukan transfer sejumlah uang sesuai harga yang telah
5. Namun, admin tidak memberikan penjelasan terkait proses registrasi dan tidak membuat grup peserta (1 kelompok) sebagaimana biasanya dalam open trip.
6. Korban mencoba kembali menghubungi admin melalui
7. Admin tidak pernah merespons pesan korban hingga akhirnya hilang