Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Proses Hukum Macet di Kepolisian, Peron Sawit Diduga Dibakar Kelompok Perwiritan

peron sawit hangus terbakar, janjangan dan brondolan sawit yang sudah siap ditimbang jumlahnya ber-ton juga hangus terbakar.

Jurnalis:

Kabarbaru, Pasir Pengaraian, – Asap tebal membumbung di Peron sawit milik Misi suami dari Seri Narni 42 tahun, Jumat (1/11). Kuat dugaan peron terbakar lantaran sengaja dibakar oleh seseorang orang atau kelompok tertentu.

Peristiwa itu sangat memilukan Seri Narni, seorang ibu rumah tangga yang mengalami perlakuan tak manusiawi dari seorang Ibu bernama Inur telah membakar peron sawit milik suaminya di Desa Sangkir Indah, Kecamatan Kuntodarussalam, Kabupaten Rokan Hulu.

Jasa Pembuatan Buku

Pembakaran peron sawit miliknya itu, tidak hanya dilakukan Inur, tapi dibantu ibu-ibu kelompok perwiritan di desanya. Kuat dugaan Inur telah memprovokasi ibu-ibu kelompok perwiritan, sehingga ikut serta membantu membakar peron tersebut. Dua kelompok perwiritan ibu-ibu ikut memporak-porandakan lokasi usaha peron sawit tersebut.

“Inur itu sudah membakar peron sawit kami, dia memprovokasi warga ibu-ibu kelompok perwiritan untuk membantunya melakukan pembakaran itu. Dua kelompok perwiritan terprovokasi oleh Inur, sehingga peron sawit kami hangus terbakar, janjangan dan brondolan sawit yang sudah siap ditimbang jumlahnya ber-ton juga hangus terbakar,” ujar Seri Narni, kepada awakmedia Minggu (13/7) kemarin.

Cerita Seri Narni, di hari nahas itu, sontak kaget mendapat cacian, dan makian dari seorang Inur lewat telepon selulernya. Di mana ia dan suaminya Misi sedang berada di Pekanbaru berjuang untuk anaknya yang sedang dioperasi tumor otak. Berkali-kali ditelepon entah apa maksud, dan tujuannya, ironis ini bukan sekadar kabar biasa.

“Tepat pada Jumat, 1 November 2024 lalu anak saya ditelepon berkali-kali oleh Inur. Padahal mereka tahu anak saya sedang dioperasi, setelah diangkat Inur berkata sudah puas kau, lihat ini gubuk peron bapakmu sudah kami bakar. Saat itu tidak lama kemudian, kami melihat ada live siaran langsung di Facebook tentang pembakaran gubuk peron sawit kami, yang diduga dilakukan oleh Inur dan kawan-kawan kelompok perwiritan, dua kelompok perwiritan ikut terprovokasi oleh Inur dalam kasus ini,” jelasnya.

Sepulang dari Pekanbaru, kata Seri Narni dan Suaminya Misi, mendatangi Kepala Desa Sangkir Indah untuk mempertanyakan apa yang terjadi dan meminta solusi dari kepala desa setempat terkait aksi Inur, dan kelompok-kelompok perwiritan tadi. Tapi, perkara ini tidak mendapat solusi yang serius dari kades, dan harapan bantuan dari sang kepala desa tidak mereka dapatkan.

“Kepala desa cuma mengarahkan kami untuk diselesaikan di Polsek Kuntodarussalam,” sebutnya.

Atas kejadian tersebut Seri Narni dan Suaminya Misi mengalami kerugian yang cukup besar hingga puluhan juta rupiah. Seluruh fasilitas yang ada di peron sawit tersebut habis dibakar. Bahkan ia menyebut, perlakuan yang mereka alami itu diluar daripada akal sehat seorang manusia. “Itu aksi biadab,” jelasnya.

“Atas pembakaran gubuk peron kami yang dilakukan Inur beserta kawan-kawannya kami mengalami kerugian yang cukup besar lebih kurang Rp50 juta. Kami tidak terima perlakuan dari Inur beserta kawan-kawannya. Itu sebabnya, kami meminta pihak kepolisian agar segera menindaklanjuti laporan kami, kami menuntut keadilan terlebih lagi untuk memproses peristiwa ini secara hukum yang berlaku,” tegasnya.

“Sebab, ini peristiwa tragis dan sangat memilukan bagi kami, mereka menyerang secara brutal terlebih yang dilakukan oleh Inur. Inur memprovokasi ibu-ibu perwiritan sehingga membuat keputusan anarkisme yang tidak pernah bisa kami maafkan. Diketahui kami tidak pernah membuat kesalahan dalam perkara ini, kami heran kenapa begitu kejamnya seorang Inur beserta kelompok ibu-ibu perwiritan tadi. Saya bagian dari pada kelompok perwiritan itu, kenapa mereka begitu tega,” terangnya.

Masih Seri, perkara ini sudah dilaporkan ke Polsek Kuntodarussalam sejak sembilan bulan yang lalu, namun pihaknya belum mengetahui sejauh mana perkembangan kasus tersebut. Bahkan, beberapa waktu dari pihak pelaku mencoba untuk dimediasi melalui kepala desa setempat namun tidak kunjung mediasi dilakukan.

“Kami sudah melaporkan kasus ini ke Polsek Kuntodarussalam, tapi tidak ada titik terangnya. Bahkan pelaku sudah meminta untuk dimediasi tapi tidak jelas, bahkan kepala desa juga tidak ada niat baiknya untuk membantu warganya, bahkan terlihat keberpihakan kades itu kemana,” tegasnya lagi. (Rahmad)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store