Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Perubahan Bahasa Gaul dan Implikasinya terhadap Interaksi Sosial di Kalangan Milenial dan Gen Z

Bahasa Gaul dan Implikasinya .

Editor:

Penulis: Jessica Marta Sitorus | Prodi Ilmu Komunikasi | Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Kabar Baru, Opini – Bahasa merupakan sarana utama komunikasi manusia yang terus mengalami perkembangan seiring waktu. Di Indonesia, perubahan gaya bahasa, terutama dalam bentuk bahasa gaul, menjadi fenomena yang menarik di kalangan generasi Milenial dan Gen Z. Generasi ini aktif menciptakan, menyebarluaskan, dan mengadaptasi berbagai istilah baru melalui platform digital seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Perubahan ini tidak hanya memengaruhi cara orang berkomunikasi tetapi juga membawa dampak pada dinamika sosial serta identitas budaya.

Jasa Penerbitan Buku

Bahasa gaul terus berkembang sejalan dengan kemajuan teknologi dan perubahan sosial di kalangan milenial dan Gen Z. Generasi muda ini memanfaatkan bahasa sebagai sarana untuk mengekspresikan diri dan memperkuat identitas kelompok mereka. Di Indonesia, fenomena ini tidak hanya muncul dalam percakapan sehari-hari, tetapi juga merambah ke platform digital seperti TikTok, Instagram, dan Twitter. Penelitian terbaru menunjukkan bahwa bahasa gaul yang sering digunakan mencakup singkatan seperti “FOMO” (Fear of Missing Out), ungkapan khas seperti “anjay,” serta kata-kata serapan atau plesetan dari bahasa Indonesia formal, seperti “gabut” yang menggambarkan kondisi tidak memiliki kegiatan.

Perkembangan bahasa gaul sangat dipengaruhi oleh dinamika media sosial, yang kini menjadi tempat utama bagi generasi muda untuk berinteraksi. Tren baru sering kali muncul dari konten digital dan dengan cepat menyebar di kalangan remaja. Selain itu, pengaruh globalisasi dan eksposur terhadap budaya asing juga berkontribusi dalam memperkaya kosakata yang mereka gunakan.

Bahasa gaul di kalangan Milenial dan Gen Z menunjukkan kreativitas serta kemampuan mereka beradaptasi dengan perkembangan teknologi. Beberapa ciri khas bahasa ini mencakup:

  1. Penggunaan singkatan dan akronim: Contoh yang populer adalah “FOMO” (Fear of Missing Out) dan “YOLO” (You Only Live Once).
  2. Pemanfaatan emoji dan emotikon: Generasi ini seringkali mengungkapkan emosi melalui simbol visual seperti 😂 atau ❤️.
  3. Peminjaman kata asing: Pengaruh global, khususnya dari bahasa Inggris, memperkaya kosakata sehari-hari mereka.
  4. Kreativitas dalam frasa baru: Mereka seringkali menghasilkan istilah yang unik dan hanya dapat dipahami dalam lingkup komunitas tertentu.

Bahasa gaul telah menjadi simbol identitas sekaligus sarana interaksi yang membedakan generasi muda dari generasi sebelumnya. Meski demikian, perbedaan pemahaman terhadap istilah atau gaya bahasa tertentu sering kali memicu kesenjangan komunikasi antargenerasi. Media sosial, sebagai platform utama penyebaran bahasa gaul, mempercepat perubahan ini. Contohnya, istilah seperti “gaskeun” atau “healing” tidak hanya menggambarkan dinamika sosial, tetapi juga menjadi cara unik untuk mendefinisikan pengalaman hidup sehari-hari.

Penggunaan bahasa gaul memiliki dampak pada hubungan sosial, baik dalam memperkuat solidaritas kelompok maupun menghadirkan tantangan dalam komunikasi lintas generasi. Di satu sisi, bahasa ini mempererat hubungan antarpenggunanya, tetapi di sisi lain, sering kali menciptakan jarak dengan generasi yang lebih tua. Penggunaan yang berlebihan juga memunculkan kekhawatiran akan berkurangnya kemampuan menggunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar. Meski dianggap informal, kalangan milenial dan Gen Z tetap menggunakan bahasa formal dalam situasi akademik atau resmi, menunjukkan kemampuan mereka untuk beradaptasi secara linguistik.

Perubahan bahasa gaul di kalangan Milenial dan Gen Z mencerminkan bagaimana mereka beradaptasi dengan perkembangan budaya dan teknologi. Bahasa gaul kini menjadi sarana utama untuk mengekspresikan identitas digital generasi muda. Namun, hal ini juga menunjukkan pentingnya pendidikan yang mengajarkan pemahaman dan penggunaan bahasa formal dalam konteks yang tepat. Meskipun bahasa gaul membawa inovasi dalam cara berkomunikasi, tetap diperlukan keseimbangan agar bahasa Indonesia yang baik dan benar tetap terjaga.

Pendidikan tentang pentingnya penggunaan Bahasa Indonesia secara formal bisa menjadi cara untuk melestarikan identitas bahasa nasional, sambil tetap menghargai kreativitas bahasa gaul yang terus berkembang. Menjaga keseimbangan antara inovasi bahasa gaul dan pelestarian bahasa Indonesia merupakan tantangan yang perlu dihadapi bersama.

Dengan demikian, perubahan bahasa gaul mencerminkan cara generasi muda mendefinisikan ulang komunikasi di era digital, sekaligus menghadapi dampak sosial dan budaya yang muncul. Hal ini memerlukan perhatian dari pendidik, orang tua, dan komunitas bahasa untuk memastikan tren ini berkembang secara positif dan berkelanjutan.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store