Pengaruh Idola K-Pop Terhadap Eksistensi Bahasa Indonesia di Asia
Editor: Ahmad Arsyad
Kabar Baru, Opini- Banyak ahli bahasa yang berpendapat bahwa bahasa Indonesia memiliki potensi untuk menjadi bahasa Internasional. Bahkan, Collins (2005) telah menunjukkan betapa potensialnya bahasa Indonesia menjadi bahasa dunia dilihat dari sejarahnya. Bukan hanya di kawasan Asia Tenggara, tetapi bahasa Indonesia juga mulai berkembang di kawasan Asia, seperti Korea Selatan, Jepang, China, dan sebagainya.
Kecenderungan masyarakat Asia menggunakan bahasa Indonesia juga dapat dilihat dari banyaknya masyarakat Asia yang berkunjung ke Indonesia untuk belajar bahasa dan budaya Indonesia yang ada di berbagai universitas di Indonesia melalui program Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing (BIPA). Saat ini, di Korea Selatan terdapat tiga universitas yang membuka jurusan yang berkaitan dengan bahasa Melayu-Indonesia. Hal tersebut disampaikan oleh Jamhari (2015). Ketiga universitas tersebut adalah Hankuk University of Foreign Students, Busan University of Foreign Students, dan Universitas Woosong. Selain Korea Selatan, beberapa universitas di Jepang juga membuka jurusan yang berkaitan dengan bahasa Indonesia. Universitas tersebut adalah Tokyo University of Foreign Students, Kanda University of Foreign Students, dan masih banyak lagi. Sedangkan di China, universitas yang membuka jurusan bahasa Indonesia adalah Peking University, Beijing Foreign Studies University, Tianjin Foreign Studies University, dan Shanghai International Studies University.
Salah satu alasan mengapa banyak orang Asia yang ingin mempelajari bahasa Indonesia adalah karena perkembangan ekonomi Indonesia yang begitu cepat. Rasio pertambahan Indonesia per-tahun semakin meningkat. Hal ini dapat dibuktikan pada tahun 2010, ekonomi Indonesia tumbuh 6,2% pada tahun 2011 tumbuh 6,5% pada tahun 2012 tumbuh 6,3% dan pada tahun 2013 tumbuh 5,8%. Selain itu, hubungan pemerintahan yang terjalin antara Indonesia dan berbagai negara di Asia juga menjadi salah satu faktor mengapa banyak masyarakat asing yang ingin mempelajari bahasa Indonesia.
Hal lain yang dapat membuktikan eksistensi bahasa Indonesia di luar negeri adalah ketika banyak mahasiswa asing, salah satunya mahasiswa Korea Selatan yang ingin mengambil jurusan bahasa Indonesia di Universitas Hankuk. Hal ini dipaparkan langsung oleh salah satu mahasiswa Universitas Hankuk yang mengambil jurusan bahasa Indonesia melalui saluran YouTube miliknya. Universitas Hankuk memiliki satu fakultas yang membuka delapan jurusan, salah satunya jurusan bahasa Indonesia. Saat itu, hampir sepertiga dari seluruh jumlah mahasiswa fakultas tersebut memilih jurusan bahasa Indonesia. Hal ini membuat jurusan bahasa Indonesia menjadi salah satu jurusan dengan peminat terbanyak.
Tidak jauh berbeda dengan Korea, dilansir dari Jurnal Soreang, program studi bahasa Indonesia yang dibuka di Tokyo University juga dilaksanakan dengan seleksi yang ketat. Hal ini dikarenakan dalam satu tahun akademik, hanya 118 mahasiswa saja yang diterima. Hal tersebut menjadikan jurusan bahasa Indonesia menjadi salah satu jurusan yang sulit untuk ditembus.
Tidak hanya itu, faktor dunia hiburan juga berpengaruh terhadap perkembangan bahasa Indonesia di Asia, salah satunya Korea Selatan. Saat ini, banyak masyarakat Indonesia yang tertarik dengan artis K-Pop, baik dari segi musik maupun dramanya. Banyak penggemar Indonesia yang antusias kepada idola mereka. Hal tersebut secara tidak langsung membuat Indonesia menjadi pasar Korea Selatan untuk mempromosikan artisnya.
Banyak idola Korea yang mempelajari bahasa Indonesia setiap berkunjung ke Indonesia. Para idola Korea pun juga tidak ragu untuk merilis beberapa konten yang bertemakan Indonesia. Seperti wawancara singkat menggunakan bahasa Indonesia dan bermain tebak kata dalam bahasa Indonesia. Bahkan, terdapat juga saluran YouTube yang rutin merilis konten idola Korea berbahasa Indonesia, salah satunya adalah saluran YouTube Hello82. Selain itu, terdapat salah satu member pada sebuah grup idola Korea yang berasal dari Indonesia. Hal tersebut tentu saja membuat Indonesia mendapatkan perhatian lebih.
Ada pula grup idola yang merilis konten bertemakan Indonesia di saluran YouTube mereka. Grup idola tersebut adalah NCT dan konten yang mereka rilis dapat dilihat pada saluran YouTube NCT Daily dengan judul “Halo! Sekolah Bahasa Indonesia”. Pada konten tersebut, terdapat beberapa member NCT mempelajari bahasa Indonesia yang dipandu oleh Amelia Tantono. Selain konten NCT belajar bahasa Indonesia, terdapat juga konten lain yang bertemakan Indonesia pada saluran YouTube mereka. Seperti konten “N-124 Belajar Tari Saman” dan konten “NCT belajar membatik”. Tidak hanya itu, member NCT pun juga merilis cover lagu berbahasa Indonesia milik Andmesh Kamaleng yang berjudul Cinta Luar Biasa pada saluran YouTube mereka yaitu NCT Music.
Seperti yang telah disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Nadiem Makarim, bahwa dengan mengadaptasi bahasa dan kultur lain dapat menjadi jembatan bahasa Indonesia dengan mancanegara. Penjelasan di atas sudah menjadi contoh nyata bahwa dengan para idola K-Pop banyak mengcover lagu berbahasa Indonesia dapat menjadikan bahasa Indonesia lebih dikenal oleh masyarakat asing. Bahkan, tidak sedikit pula para idola K-Pop yang menjalin pertemanan dengan para selebritis tanah air. Hal itu dapat dilihat dari interaksi ketika terdapat idola K-Pop, khususnya DK dan Jay yang merupakan member grup iKON menjadi juri di program The Indonesian Next Big Star.
Selain NCT, masih banyak beberapa grup idola yang tanpa ragu memamerkan kemampuan berbahasa Indonesia mereka. Baik melalui cover lagu berbahasa Indonesia ataupun melalui wawancara singkat dengan menunjukkan beberapa kosakata bahasa Indonesia yang mereka kuasai. Bahkan, ada pula grup idola yang membawakan lagu berbahasa Indonesia pada konser yang mereka adakan di Indonesia.
Para idola Korea bukan hanya berasal dari Korea, tetapi juga dari berbagai negara seperti Jepang, China, dan sebagainya. Idola Korea yang berasal dari negara tersebut tentu saja memiliki banyak penggemar dari negara asalnya. Hal tersebut juga dapat berpengaruh terhadap eksistensi bahasa Indonesia. Hal ini dapat dibuktikan ketika terdapat grup idola Korea yang mengadakan konser di Indonesia, penggemar mereka akan mengunjungi Indonesia dan menonton konser. Para penggemar tersebut secara tidak langsung juga akan mempelajari bahasa Indonesia yang akan diucapkan oleh idola mereka ketika konser.
Dari penjelasan di atas, tentu saja membuat bahasa Indonesia memiliki eksistensi yang lebih besar di luar negeri. Banyaknya idola K-pop yang belajar bahasa Indonesia membuat penggemar internasional mereka menaruh perhatian pada Indonesia. Bahkan, tidak sedikit pula penggemar internasional yang merasa iri ketika terdapat idola K-pop yang belajar bahasa Indonesia. Sehingga, para penggemar itu pun menyadari keberadaan dan eksistensi bahasa Indonesia.
Melalui konten yang mereka rilis dan melalui kosakata bahasa Indonesia yang idola K-Pop ucapkan, secara tidak langsung memperkenalkan bahasa Indonesia pada dunia. Dengan begitu, para penggemar internasional mereka akan mengetahui apa saja kosakata bahasa Indonesia yang mereka ucapkan. Tidak hanya berpengaruh pada kedudukan bahasa Indonesia di luar negeri saja, tetapi dengan adanya idola K-pop yang belajar bahasa Indonesia juga memberikan pengaruh bagi bangsa Indonesia sendiri.
Para penggemar K-pop Indonesia akan merasa bangga karena idola mereka secara tidak langsung memperkenalkan bahasa Indonesia melalui konten yang mereka rilis. Selain itu, para penggemar K-pop Indonesia juga akan lebih menghargai eksistensi bahasa Indonesia itu sendiri. Tanpa sadar, mereka akan merasa malu jika mereka tidak menggunakan bahasa Indonesia dengan baik dan benar. Jika dilihat, orang asing yang bukan berasal dari Indonesia saja menghargai bahasa Indonesia, maka kita sebagai warga Indonesia harus menjunjung keberadaan dan eksistensi bahasa Indonesia dengan sepenuh hati.
*) Penulis adalah Salwa Umi Fidayya – Program Studi Tadris Bahasa Indonesia, Universitas Islam Negeri Raden Mas Said Surakarta.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co