Tahun 2024 Banten Berhasil Tekan Kemiskinan, Tetapi Kesenjangan Wilayah Masih Menjadi Tantangan
Editor: Bahiyyah Azzahra
Penulis: Rizka Falah Sudiani
Kemisinan di Banten Mengalami Penurunan, mengamati data terkini, Persentase penduduk miskin di Provinsi Banten pada Maret 2024 tercatat sebesar 5,84%, menurun 0,33 persentase dari periode sebelumnya, dibulan Maret 2023 yang mencapai 6,17%. Meski terjadi penurunan, angka kemiskinan di Banten masih memperlihatkan ketimpangan yang signifikan antar wilayah.
Grafik Presentase Penduduk Miskin Menurut Wilayah Kabupaten/Kota Di Banten 2024, yang disajikan diatas mengungkapkan bahwa Kabupaten Pandeglang menempati posisi dengan persentase kemiskinan tertinggi, mencapai 9,18%, sementara Kota Tangerang Selatan menunjukkan angka terendah, yakni 2,36%. Perbedaan yang mencolok ini menegaskan perlunya penekanan lebih intensif dalam upaya pengentasan kemiskinan, khususnya di daerah-daerah dengan tingkat kemiskinan yang tinggi.
Selain itu, persoalan kemiskinan tidak sekadar terkait dengan jumlah atau persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang patut diperhatikan adalah kedalaman dan keparahan kemiskinan. Indeks kedalaman kemiskinan Provinsi Banten menurun dari 1,204 pada Maret 2023 menjadi 0,971 pada Maret 2024, sementara Indeks Keparahan Kemiskinan juga mengalami penurunan signifikan dari 0,363 menjadi 0,247 dalam rentang waktu yang sama.
Grafik yang menyajikan Indeks Keparahan Kemiskinan (P1) dan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P2) menurut wilayah kabupaten/kota di Provinsi Banten, mencerminkan adanya ketimpangan yang perlu diperhatikan. Berbagai faktor seperti ekonomi, infrastruktur, sosial budaya, kebijakan, dan demografi memainkan peran penting dalam menciptakan ketimpangan dalam tingkat kemiskinan antar wilayah di Banten.
Faktor-faktor seperti kesenjangan pendapatan, ketergantungan terhadap sektor pertanian, kurangnya diversifikasi ekonomi, akses terbatas terhadap modal, keterbatasan akses infrastruktur dan transportasi, tingkat pendidikan rendah, budaya kemiskinan, akses terbatas terhadap layanan kesehatan, kurangnya program pengembangan ekonomi yang terarah, kurangnya akses terhadap program sosial, kesenjangan penyaluran dana, pertumbuhan penduduk, dan migrasi penduduk turut memengaruhi ketimpangan kemiskinan di Banten.
Kesimpulannya, untuk mengurangi ketimpangan kemiskinan di Banten, diperlukan fokus yang lebih besar pada peningkatan akses pendidikan berkualitas, infrastruktur yang merata, serta diversifikasi ekonomi di daerah tertinggal. Kebijakan pembangunan yang inklusif, kerja sama lintas lembaga, dan partisipasi aktif masyarakat menjadi kunci utama dalam mencapai tujuan pengentasan kemiskinan yang berkelanjutan dan merata.
Sumber:
Presentasi Penduduk Miskin di Provinsi Banten Pada Maret 2024: https://banten.bps.go.id/id/pressrelease/2024/07/01/829/profil-kemiskinan-di-provinsi-banten-maret-2024.html
Presentasi Penduduk Miskin Menurut Wilayah Kab/Kota di Banten 2024: https://banten.bps.go.id/id/statistics-table/2/NzgjMg==/persentase-penduduk-miskin-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten.html
P1 dan P2 Menurut wilayah Kab/Kota di Banten 2024: https://banten.bps.go.id/id/statistics-table/2/NDI3IzI=/indeks-kedalaman-kemiskinan-p1-dan-indeks-keparahan-kemiskinan-p2-menurut-kabupaten-kota-di-provinsi-banten.html