Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Museum Cakraningrat Bangkalan Sepi Pengunjung, Dana Ratusan Juta Dipertanyakan

Kabar Baru.co
Penampakan foto Museum Cakraningrat Bangkalan Sepi Pengunjung (Doc.Istimewa).

Jurnalis:

Kabar Baru, Bangkalan – Ironi menyelimuti keberadaan Museum Cakraningrat Kabupaten Bangkalan. Meski setiap tahun mendapatkan kucuran Dana Alokasi Khusus (DAK) yang nilainya fantastis, bahkan pada tahun anggaran terbaru mencapai Rp900 juta, kondisi museum tetap sepi pengunjung dan jauh dari target yang dicanangkan.

Berdasarkan data, Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang ditargetkan dari museum ini hanyalah sebesar Rp3 juta, angka yang sangat kecil jika dibandingkan dengan dana pemeliharaan dan pengembangan yang dikucurkan pemerintah.

Jasa Penerbitan Buku

Realitas di lapangan menunjukkan, museum yang menyimpan koleksi sejarah dan kebudayaan Madura itu lebih sering kosong pengunjung ketimbang ramai.

Fenomena ini menimbulkan tanda tanya besar di kalangan masyarakat. Bagaimana mungkin sebuah lembaga budaya yang memperoleh anggaran hampir miliaran rupiah justru sepi dari aktivitas edukasi, wisata budaya, dan kunjungan publik.

Sejumlah aktivis kebudayaan Bangkalan menilai kondisi tersebut menunjukkan adanya ketidakseriusan dalam pengelolaan museum.

“Museum seharusnya menjadi pusat edukasi dan destinasi wisata sejarah. Dengan dana sebesar itu, harusnya ada gebrakan yang mampu menarik minat masyarakat, terutama generasi muda. Tapi yang terlihat, hanya rutinitas tanpa inovasi,” ujar Andre Prasetyo aktivis kebudayaan di Bangkalan.

Minimnya strategi promosi, lemahnya kolaborasi dengan dunia pendidikan, serta kurangnya inovasi kegiatan diduga menjadi penyebab museum semakin terpinggirkan. Sementara itu, masyarakat mempertanyakan akuntabilitas pengelolaan dana yang besar, tetapi tidak berbanding lurus dengan dampak dan manfaatnya bagi publik.

“Disbudpar Bangkalan masih menerapkan sistem konservatif sehingga peminat terhadap museum di Bangkalan Rendah” tegasnya

Kondisi ini semakin memperkuat stigma bahwa sektor kebudayaan di Bangkalan hanya dijadikan formalitas proyek tahunan, tanpa komitmen nyata untuk menjadikan museum sebagai ruang belajar sejarah dan identitas lokal.

“Anggaran besar setiap tahun selalu mengalir untuk Disbudpar, jangan sampai dana ini hanya menjadi bancakan elit, untuk kepentingan sendiri tanpa komitmen nyata dalam memperbaiki citra museum sebagai ruang belajar sejarah dan identitas lokal” pungkasnya.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store