Mitigasi Kriminalisasi Pemuda: PKM Kemendiktisaintek Dorong Karang Taruna Meranti Berdaya Lewat Inovasi Produk Sabun Cair Berbasis Air Nira

Jurnalis: Redaksi Gorontalo

Kabar Baru, Gorontalo– Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) Universitas Negeri Gorontalo (UNG) yang didanai oleh DPPM Kemendiktisaintek Tahun Anggaran 2025 melaksanakan kegiatan pemberdayaan masyarakat bertajuk “Mitigasi Kriminalitas Pemuda dengan Pemberdayaan Karang Taruna melalui Inovasi Produk Olahan Berbasis Air Nira” di Desa Meranti.

Kegiatan dibuka diawali dengan sambutan Ketua Tim PKM dari UNG oleh Karlena Arsyad, S.Pd., M.AP (Dosen Agribisnis) dan sambutan oleh Kepala Desa Meranti, Oman Yusuf, Amd.Sek yang menyatakan menyambut positif inisiatif ini sebagai langkah strategis membangun kemandirian pemuda melalui wirausaha.

Selanjutnya anggota tim dari Jurusan Kimia UNG yaitu Arviani, S.Si., M.Si dan Nur Silfiah Amin, S.P., M.Si., dari Jurusan Agribisnis UNG mengarahkan pelatihan teknis pembuatan sabun cair cuci piring berbasis air nira dan didampingi oleh anggota mahasiswa 4 orang yakni Atmal Muhsin dan Ria Kurniawati Abdullah (Agribisnis) serta Zifran Nur Rahman dan Nur Afni Ahmad (Kimia). Peserta yang seluruhnya merupakan anggota Karang Taruna Karya Lestari berjumlah sekitar 15 orang. Mereka dilatih memanfaatkan bahan alami berupa air nira yang selama ini belum optimal diolah menjadi produk bernilai ekonomi.

“Hari ini kami melakukan kegiatan pengabdian masyarakat yang didanai PPM Kemendiktisaintek. Ini adalah kegiatan kedua setelah sosialisasi sebelumnya, dan kali ini berupa pelatihan praktik langsung pembuatan sabun cair cuci piring berbahan dasar air nira. Target kami menghasilkan 50 botol berukuran 450 ml. Harapannya, Karang Taruna bisa membuat sendiri setelah kegiatan ini dan menjadikannya usaha berkelanjutan,” ujar Karlena, Ketua Tim PKM.

Respon positif juga datang dari Sekretaris Karang Taruna Karya Lestari, Agif Sahyuddin, yang menegaskan manfaat program ini bagi karang taruna.

“Atas nama Karang Taruna, kami berterima kasih kepada tim PKM UNG. Bagi kami ini adalah kegiatan luar biasa yang berdampak pada pemberdayaan pemuda. Harapan kami kegiatan ini tidak berhenti sampai di sini, tapi terus berkembang agar menghasilkan produk dengan nilai ekonomi dan kesejahteraan, bukan hanya untuk pemuda, tapi juga masyarakat Desa Meranti secara luas,” ungkapnya.

Peserta pelatihan diwajibkan menggunakan masker dan sarung tangan untuk menjaga agar tidak ada kontaminasi dengan bahan kimia. Dalam praktik pembuatan, peserta diperkenalkan tahapan teknis mulai dari pencampuran KOH, minyak sawit dan air nira untuk menghasilkan pasta sabun, proses pemanasan pada suhu stabil 75–80°C, hingga tahap pencampuran gliserin, propilen glikol dan tambahan air nira lagi agar menghasilkan sabun cair dengan kualitas baik, busa cukup, dan berfungsi melembabkan. Sabun cair diberi tambahan pewarna dan parfum untuk meningkatkan nilai estetika. Sabun dapat digunakan setelah fase tunggu atau curing time selama 3 minggu sampai 1 bulan agar dapat mencapai kekuatan dan daya tahan optimal, serta menghilangkan sifat alkali bebas sehingga sabun lebih lembut dan tidak mengiritasi kulit.

Melalui program ini, diharapkan pemuda desa memiliki keterampilan kewirausahaan yang dapat menjadi alternatif produktif dalam mengurangi risiko kriminalisasi akibat keterbatasan akses ekonomi.

Kegiatan ditutup dengan penyerahan hasil produk sabun cair kepada Karang Taruna sebagai langkah awal menuju usaha bersama yang berbasis inovasi lokal.