Mengenal Sosok di Balik DSI, Kasus Dana Lender Tertahan Rp 1,2 Triliun

Jurnalis: Zulfikar Rasyid
Kabar Baru, Jakarta – PT Dana Syariah Indonesia (DSI) tengah menjadi perhatian publik setelah ribuan lender melaporkan dana mereka tidak dapat di cairkan. Berdasarkan data Paguyuban Lender DSI, sedikitnya 4.200 lender terdampak dengan total dana tertahan mencapai Rp 1,2 triliun.
Kasus ini mencuat ke publik setelah aktor sekaligus mantan Brand Ambassador DSI, Dude Harlino, mendampingi para lender yang menjadi korban dugaan gagal bayar. Dalam konferensi pers yang di gelar di kawasan Tebet, Jakarta. Dude membeberkan data yang telah di verifikasi oleh paguyuban lender.
“Jumlah lender yang terdata saat ini sekitar 4.200 orang, dengan dana tertahan mencapai Rp 1,2 triliun. Ini angka yang sangat besar,” ujar Dude.
Imbal Hasil Terhenti Sejak Oktober
Permasalahan bermula ketika para lender menyatakan imbal hasil investasi tidak lagi di bayarkan sejak 6 Oktober 2025. Kondisi tersebut memicu keresahan dan mendorong para lender untuk membentuk paguyuban guna menuntut kejelasan penyelesaian dana mereka.
Di tengah tekanan publik, manajemen DSI menyampaikan komitmen untuk menyelesaikan kewajiban kepada para lender. Dalam kesepakatan yang di tandatangani pada 18 November 2025, DSI menyatakan akan melunasi dana yang macet dalam jangka waktu satu tahun.
Profil Dana Syariah Indonesia (DSI)
Mengacu pada laman resmi perusahaan, danasyariah.id. Dana Syariah Indonesia merupakan perusahaan fintech peer-to-peer (P2P) financing berbasis syariah yang beroperasi sejak 2018. DSI tercatat memiliki izin serta berada di bawah pengawasan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Perusahaan ini menawarkan pembiayaan syariah untuk sektor konstruksi, kepemilikan rumah, hingga material bangunan dengan plafon pembiayaan mencapai Rp 2 miliar.
Jajaran Pendiri dan Manajemen DSI
Di balik operasional DSI, terdapat sejumlah nama yang menempati posisi strategis. Taufiq Aljufri menjabat sebagai Founder sekaligus President Director. Ia memiliki pengalaman lebih dari 20 tahun di bidang manajerial sebagai CEO dan direktur berbagai perusahaan, serta aktif sebagai pengajar sekolah bisnis di Jakarta. Taufiq juga telah berkecimpung sebagai pengembang perumahan syariah selama satu dekade terakhir.
Selain itu, Arie Rizal Lesmana tercatat sebagai Founder and Commissioner DSI. Ia memiliki latar belakang sebagai perancang strategi teknologi informasi di sejumlah lembaga keuangan milik negara.
Nama lain adalah Fithri Hadi, Founder and Advisors DSI, yang berpengalaman sebagai eksekutif tingkat C-Level di berbagai bank dan perusahaan sekuritas, termasuk Bursa Efek Indonesia.
Sementara itu, posisi Director DSI diisi oleh Janoearto Alamsyah, yang memiliki rekam jejak di bidang bisnis kelembagaan pada lembaga keuangan internasional seperti Manulife Investment Management dan Bloomberg L.P.
Adapun Mery Yuniarni menjabat sebagai Founder and Advisors DSI. Ia memiliki pengalaman panjang di sektor perbankan dan properti.
Menanti Kepastian Penyelesaian
Hingga kini, proses penyelesaian dana lender DSI masih menjadi perhatian para investor dan publik. Para lender berharap komitmen manajemen DSI dapat di realisasikan sesuai kesepakatan, sehingga kepercayaan terhadap industri fintech syariah tetap terjaga.
Insight NTB
Daily Nusantara
Suara Time
Kabar Tren
Portal Demokrasi
IDN Vox
Lens IDN
Seedbacklink







