Mahasiswa UMM Gelar Sosialisasi SPP IRT untuk UMKM Keripik Singkong
Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Malang – Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) melaksanakan kegiatan sosialisasi terkait Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP IRT) kepada para pelaku UMKM di Kota Malang pada 8 November 2025. Kegiatan ini dipusatkan di rumah produksi keripik singkong khas Malang milik Mohammad Suhaeri. Lokasinya berada di Jl. Bunga Desember, Jatimulyo, Kecamatan Lowokwaru, Kota Malang, Jawa Timur. Program ini menjadi salah satu bentuk pengabdian mahasiswa untuk meningkatkan pengetahuan pelaku usaha mengenai keamanan pangan.
Tim mahasiswa yang terlibat antara lain Salwa Azhaari Ramadhani M, Gusti Rafly Panglima Alamsyah, Farisdika Wahyuda, Alvin Andrian Putra, dan Nur Wafa Thohira Mia Ghainna. Mereka membawa materi terkait standar kelayakan pangan serta proses perizinan yang harus dipahami UMKM. Kelima mahasiswa ini aktif memberikan pendampingan langsung kepada pemilik usaha. Mereka juga memastikan seluruh materi dapat diterima dengan mudah oleh para pelaku UMKM.
Dalam penyampaian materinya, mahasiswa menjelaskan bahwa SPP IRT merupakan legalitas penting bagi pelaku industri rumah tangga pangan. Izin tersebut berfungsi memastikan bahwa produk makanan dibuat dengan prosedur yang aman, bersih, dan sesuai standar. Dengan memiliki SPP IRT, pelaku usaha dapat memperluas pemasaran secara lebih luas dan profesional. Selain itu, konsumen akan lebih percaya pada kualitas produk yang sudah tersertifikasi.
Mohammad Suhaeri, pemilik UMKM keripik singkong khas Malang, mengapresiasi kegiatan sosialisasi tersebut. Ia mengakui bahwa sebelumnya belum memahami secara detail tentang regulasi yang mengatur produksi pangan rumahan. Penjelasan mengenai persyaratan dan manfaat SPP IRT membuatnya semakin termotivasi untuk meningkatkan kualitas usahanya. Suhaeri berharap proses perizinan ini dapat segera ia tempuh demi perkembangan bisnisnya.
Mahasiswa UMM juga memberikan panduan teknis tentang langkah-langkah yang harus dipenuhi dalam pengajuan izin. Mereka menjelaskan pentingnya menjaga kebersihan area produksi, penggunaan bahan baku singkong yang aman, serta pelabelan produk sesuai aturan. Tim memberikan contoh dokumen yang dibutuhkan sehingga pelaku usaha lebih paham dengan prosedur yang ada.
Pendampingan ini membuat UMKM semakin siap dalam memulai proses pengurusan SPP IRT.
Selain memberikan materi, para mahasiswa turun langsung meninjau tempat produksi keripik singkong. Mereka mengevaluasi kondisi kebersihan, alur pengolahan, hingga cara penyimpanan bahan baku. Saran perbaikan yang diberikan disesuaikan dengan kondisi lapangan agar mudah diterapkan. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan mutu produk dan memenuhi syarat dasar SPP IRT.
Di akhir kegiatan, mahasiswa UMM berharap agar kerja sama antara kampus dan UMKM dapat terus berlanjut. Mereka menilai edukasi mengenai legalitas pangan seperti SPP IRT sangat penting untuk memperkuat daya saing UMKM lokal. Kegiatan pengabdian ini juga menjadi pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu secara langsung. Dengan adanya sosialisasi ini, UMKM keripik singkong milik Mohammad Suhaeri diharapkan mampu berkembang lebih profesional dan kompetitif.
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







