LSM BLAK Pertanyakan Anggaran Pertemuan Kepsek SMPN dan Dispendik Banyuwangi di Grand Harve Hotel

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Kabar dugaan pengondisian kain seragam dan jual beli buku dilingkungan Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) di Banyuwangi memasuki babak baru.
Setelah ramai diberitakan dugaan pengondisian kain seragam dan jual beli buku yang dilakukan oleh Didik Eko Wahyudi,S.pd, selaku Kepala Bidang (Kabid) SMP Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, kini persoalan tersebut menjadi perhatian publik.
Setelah menyoroti dugaan pengondisian kain seragam dan jual beli buku dilingkungan SMPN di Banyuwangi, kini Ketua Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Blambangan Anti Korupsi (BLAK) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, tersebut menyoal kegiatan yang digelar di Grand Harvest Hotel.
Menurut Rizky Kurniawan, Ketua LSM BLAK Kabupaten Banyuwangi, kegiatan yang digelar oleh Dinas Pendidikan di Grand Hotel Harvest pada 11 Maret 2025, tersebut patut ditanyakan anggaranya.
“Menggelar kegiatan di hotel itu dibiayai oleh siapa ?, padahal jelas – jelas saat ini intruksi presiden Prabowo kepada dinas dan intansi untuk efisiensi anggaran dan dilarang keras menggelar pertemuan atau kegiatan di hotel. Mirisnya lagi undanganya jam 15.00. wib itu kan diluar jam dinas namun mereka mengenakan seragam dinas,” papar Rizky.
“Jika dibiayai oleh Dinas, tentunya bertolak belakang dengan program Presiden dalam efisiensi anggaran. Namun jika dibiayai oleh bhos percetakan buku ya tidak masalah, namun yang menjadi pertanyaan kepentinganya apa ?,” imbuh Rizky
Ketua LSM BLAK itu menjelaskan jika kita melihat dari undanganya, kegiatan di Grand Harvest Hotel, pada Selasa, 11 Maret 2025 itu resmi undangan dari Kepala Dinas Pendidikan (Kadispendik) Banyuwangi, yang ditanda tangani secara TT E. Tentunya kami menduga jika itu juga menggunakan anggaran negara.
“Ya maaf, jika diruntut, undanganya adalah undangan resmi Kadispendik. Ya maaf juga, kami pastinya juga berpandangan jika kegiatan itu adalah kegiatan kedinasan,” terangnya.
Rizky mengungkapkan jika kegiatan tersebut adalah kegiatan dinas, kenapa tidak dilakuan di tempat dinas saja, seperti di aula Dispendik, gedung gedung sekolahan yang tidak usah menggunakan anggaran. Kok justru dilakukan di hotel yang tentunya memakan biaya yang tidak sedikit.
“Menjadi pertanyaan besar dari kami, anggaranya dari mana ?,”ujar Ketua LSM BLAK Banyuwangi. (*)