Kreativitas tanpa Batas: Keluar dari Zona Nyaman
Editor: Ahmad Arsyad
KABARBARU, OPINI- Manusia, dengan segenap kemampuannya, akan mencari dan terus mencari apa yang membuat penasaran alam pikirannya. Bersendikan pertanyaan-pertanyaan yang radikal, terkuak secuil rahasia alam. Terbuka sebagian tabir yang selama ini dianggap mitos. Logika menjadi panduan untuk menerobos adat istiadat leluhur yang irasional. Kemudian, lahirlah sejumlah filsuf dan ilmuan yang membawa harapan baru bagi peradaban gemilang umat manusia.
Sains modern tidak akan pernah tumbuh subur tanpa keberadaan orang-orang bertipikal pendobrak. Cara dan metode lama dalam memenuhi kebutuhan hidup mulai ditinggalkan. Sistem politik, sosial, ekonomi, dan budaya mulai bergerak ke arah kemajuan. Paradigma berpikir kaum kolot dianggap usang. Sebab, sudah bukan eranya lagi diterapkan di zaman yang makin dinamis. Segala yang ada berubah. Menolak perubahan sama halnya dengan mengingkari keniscayaan. Bukankah kita yang sekarang berbeda dengan kita puluhan tahun lalu? Begitulah kira-kira untuk sedikit menyelami arti perubahan.
Penemuan-penemuan penting para saintis mengubah wajah dunia. Mulai dari lampu, telepon, radio, televisi, hingga internet, menjadikan hidup manusia lebih berwarna dan berdaya. Belum lagi ditemukannya alat transportasi seperti kapal laut, mobil, hingga pesawat terbang, yang mampu memangkas waktu tempuh perjalanan manusia antarnegara. Rasa-rasanya seperti keajaiban. Sebab, ratusan atau ribuan tahun silam, semua alat-alat itu tidak ada. Manusialah yang menciptakannya.
Sebelum menggemparkan dunia dengan hasil inovasi dan kreativitasnya, para ilmuwan diuji oleh lingkungannya sendiri. Tidak jarang mereka diremehkan, dicela, bahkan ditertawakan oleh orang-orang terdekatnya terkait eksperimen yang dilakukan. Celaan demi celaan diterima dengan lapang dada. Bahkan, mereka menjadikannya sebagai pendorong untuk membuktikan diri bahwa apa yang sedang dikerjakan akan menemui titik terang.
Salah satu contohnya yaitu Marconi, penemu radio transistor. Awalnya, ia dianggap gila oleh tetangganya. Namun, ia tetap melangkah dan berpikir positif untuk mewujudkan ide-ide kreatifnya. Ia tidak membiarkan orang lain mengontrol impiannya. Tidak menyerah untuk mewujudkan gagasan besarnya. Hingga pada akhirnya ia sukses membungkam komentar pedas orang-orang yang memandangnya sebelah mata. Karyanya diakui oleh dunia sebagai penemuan mutakhir yang berdampak positif bagi keberlangsungan peradaban dunia.
Selain itu, di bidang olahraga, mengutip karangan John C. Maxwell dalam bukunya, ‘Failing Forward’, dikisahkan tentang atlet lompat tinggi bernama Dick Fosbury yang menunjukkan keunggulan kreativitasnya. Cara yang dihadapi oleh atlet-atlet lompat tinggi adalah posisi badan menghadapi pembatas dan melompatinya dengan satu lengan dan satu kaki lebih dahulu. Dengan cara konvensional tersebut, para atlet tidak mampu memecahkan rekor lama yang sudah mentok. Kemudian, Fosbury mengembangkan teknik lompat tingginya. Ia melompati pembatas sambil membelakanginya dengan kepala lebih dahulu. Melalui teknik tersebut, akhirnya rekor lama terpecahkan.
Dari paparan di atas, kita belajar dari Marconi dan Fosbury bahwa selama ada kemauan pasti ada jalan. Setiap hasil tidak akan mengkhianati proses. Hanya saja, kita harus tangguh, alias tahan banting dalam menaiki setiap tangga kesuksesan. Dua sosok tersebut memberikan contoh tentang semangat, kreativitas, inovasi, dan kerja keras. Tentu saja, keinginan untuk selalu maju dan berkembang menjadi stimulus yang menguatkan langkah-langkah mereka. Masih banyak tokoh-tokoh lainnya di berbagai bidang, yang bisa kita tiru perjuangannya. Contoh di atas hanya sebagian kecil.
Baiklah, untuk mengakhiri catatan ini, saya menarik kesimpulan bahwa untuk mencapai sesuatu yang besar, kita mesti berpikir besar, selalu berpandangan positif, tekun, dan melepaskan diri dari zona nyaman. Kemudian, yang tak kalah penting lagi yaitu tidak membatasi kreativitas dan dalam segala hal. Insya Allah dengan begitu, kita bisa mengubah ketidakmungkinan menjadi mungkin. Sebab, kita berani keluar dari penjara pikiran yang membatasi. Satu lagi yang paling penting, khususnya bagi umat Islam, yaitu selalu melibatkan Allah untuk memuluskan langkah kita mencapai tujuan. Yakinlah, jika selau bersama Allah, segala sesuatunya menjadi mudah.
*) Penulis adalah Muhammad Aufal Fresky, Mahasiswa Program Studi Magister Administrasi Bisnis Universitas Brawijaya.
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksiĀ kabarbaru.co