Kemendes PDTT Miliki Terobosan Percepatan Dengan Program Tekad
Jurnalis: Sri Hartutik Sandora
KABARBARU, JAKARTA– Pelaksanaan program Transformasi Ekonomi Kampung Terpadu (TEKAD) Kemendes PDTT diharapkan bisa memberikan terobosan percepatan.
Yang mana terobosan percepatan itu berupa pembangunan ekonomi melalui potensi yang ada pada sektor pertanian di desa-desa yang tersebar pada 5 Provinsi di Indonesia.
Sekreatris Direkrotat Jenderal (Sesditjen) Pengembangan Ekonomi dan Investasi Desa Kemendes PDTT, Sudrajat mengatakan, dengan kegiatan ini diharapkan bisa merumuskan program yang bisa dikembangkan untuk meningkatkan peran perempuan dalam pengembangan ekonomi yang berada di desa-desa yang sudah ditetapkan menjadi wilayah sasaran.
“Saya berharap dalam kegiatan FGD ini ada komunikasi yang sangat baik terkait apa saja yang akan kita kembangkan dan apa yang akan kita tuju bersama-sama agar program ini berhasil dan sukses di 5 Provinsi yang sudah menjadi titik fokus,” kata Sudrajart. Pada acara Focus Group Discussion (FGD) Gender Equality and Social Inclusion (GESI) di Jakarta, Rabu (3/11/2021) kemarin.
Ia memaparkan, awal mula program ini bernama Pengembangan Desa Mitra yang sudah berjalan sejak 2017. Lalu berubah menjadi program pengembangan desa-desa pertanian pada tahun 2019.
“Dan sejak tahun 2020 ini menjadi program TEKAD yang tujuannya adalah terwujudnya masyarakat desa yang berdaya dan mampu berkontribusi terhadap transformasi desa dan pertumbuhan yang inklusif,” paparnya.
National Team Leader TEKAD, Amril Buamona mengungkapkan, kegiatan yang mengangkat tema Mainstreaming Gender Equality and Social Inclusion tersebut dapat terselenggara dalam rangka menciptakan program TEKAD agar berhasil dan berdaya guna.
“Dalam forum ini nanti kita bahas bersama bagaimana mengarusutamaka keutamaan gender dan kelompok-kelompok rentan marginal ke dalam desian program TEKAD,” ungkapnya.
Ia menambahkan, secara konkrit bahwa sebenarnya banyak substansi yang bisa dielaborasi.
Sebab perempuan dan kelompok rentan marginal, sebetulnya memiliki peran ekonomi yang signifikan untuk daerah.
“Di forum ini kita akan analisa dan lakukan kajian untuk membangun komitmen kita bagaimana pengarusutamaan gender dan social inclusion ini agar diterapakn secara konkrit dan optimal dalam implementasinya ke depan,” pungkasnya.