Kejati Baru Gorontalo ditantang Aktivis dan LSM Berantas Korupsi di Gorontalo

Jurnalis: Pengki Djoha
Kabar Baru, Gorontalo – Ketua LSM Jamper, Zainudin Hasiru, dan Aktivis Anti-Korupsi, Fahrul Wahidji, memberikan selamat kepada RIYONO, S.H., M.Hum yang baru saja dilantik sebagai Kejati baru Gorontalo. Namun, keduanya juga memberikan tantangan kepada Kejaksaan untuk memberantas kasus korupsi di Gorontalo.
Zainudin Hasiru menyampaikan bahwa banyak tantangan bagi Kejaksaan di Gorontalo, terutama dalam menangani kasus korupsi yang belum ada penyelesaiannya. “Kejaksaan jangan hanya sebagai lembaga, tapi harus benar-benar menegakkan hukum tanpa pandang bulu. Mau pejabat atau siapa sikat,” tegasnya.
Zainudin Hasiru adalah sosok Yang integritasnya tidak di ragukan dimana ia mengawal tersus Kasus Korupsi Bansos Bone Bolango, Korupsi PDAM tirta Bulango dsb.bahkan rela menjual asetnya untuk membela rakyat dan membrantas Korupsi di Gorontalo.
Sementara itu, Fahrul Wahidji menyampaikan bahwa integritas Kajati dipertaruhkan dalam menangani kasus korupsi di Gorontalo. “Gorontalo adalah provinsi termiskin ke-5 namun banyak pejabatnya yang kaya raya. Ini tantangan bagi Kajati baru,” ungkapnya.
Fahrul Wahidji aktivis ini Bahkan konsisten Terus mengawal Kasus Korupsi Kota Tua Hingga Permasalahan Pembayaran Lahan Waduk Bulango ulu yang kerap belum di selesaikan dan Pengawalan Oknum Aleg Deprov yang beluk menyelesaikan pelaporan LHKPN tahun 2024. Hingga berjilid-jilid
Fahrul juga menyebutkan bahwa banyak kasus korupsi yang belum diproses karena mungkin memiliki relasi dan kekuasaan. “Saya punya data dan itu fakta, namun sulit sekali untuk kejaksaan memprosesnya,” tambahnya.
Kedua aktivis ini berjanji akan terus menyampaikan isu-isu korupsi dan menuntut Kejaksaan untuk memberantas korupsi di Gorontalo. “Menjaga marwah kejaksaan sebagai lembaga penegak hukum, korupsi wajib diberantas,” tutup Zainudin dan Fahrul.