Iftar Ramadhan Festival 2025: Momen Kebersamaan dan Peneguhan Purwakarta Istimewa

Jurnalis: Deni Aping

Kabar Baru, Purwakarta – Menjelang akhir bulan suci Ramadhan, BELA PURWAKARTA (Belpur) bekerja sama dengan Komunitas Generasi Pemuda Hijrah Purwakarta (GPHP) kembali menggelar Iftar Ramadhan Festival (IRF) 2025. Dengan mengusung tema “Ramadhan: Momentum Membentuk Pribadi Istimewa,” acara ini berlangsung di Gedung Bale Sawala Yudhistira, Pemerintah Kabupaten Purwakarta.

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, termasuk pelajar, mahasiswa, karang taruna, kelompok pemuda, lintas komunitas, dan masyarakat umum.

Acara ini juga menghadirkan narasumber terkemuka, seperti Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Purwakarta, Kyai H.M. John Dien TH, MH, M.Pd., serta Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Dr. H. Purwanto, M.Pd., yang diwakili oleh Kasi PTK SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Purwakarta, Asep Rahmatudin, M.Ag., karena Dr. Purwanto sedang menjalankan tugas penting dari Gubernur Jawa Barat, Kang Dedi Mulyadi.

Berbagai penampilan turut memeriahkan acara, di antaranya pertunjukan SMANTI Orkestra, Kultum dari GPHP, pembacaan puisi religi oleh sastrawan Ayi Kurnia Iskandar dan Rudi Aliruda, serta penampilan komunitas NESA yang aktif dalam pembelajaran bahasa Inggris gratis di bawah naungan Belpur. Acara ini dipandu oleh Ali Novel Magad dan berlangsung dengan sukses, meninggalkan kesan mendalam bagi para peserta.

Founder BELA PURWAKARTA, Aa Komara, menegaskan bahwa tema yang diusung selaras dengan semangat baru Purwakarta yang kembali mengangkat jargon “ISTIMEWA.”

“Ramadhan adalah bulan yang istimewa di antara sebelas bulan lainnya, sementara Purwakarta kini juga kembali mengusung tema Istimewa. Momentum kegiatan ini bertujuan untuk meneguhkan bahwa kita sebagai masyarakat perlu memiliki kepribadian istimewa agar selaras dengan semangat yang dibangun oleh pemerintahan baru, yaitu Bupati Saepul Bahri Binjen dan Wakil Bupati Abang Ijo Hapidin,” ujar Aa Komara. Sabtu (29/3).

Ia juga mengutip firman Allah SWT dalam Surah An-Nisa ayat 59: ‘Wahai orang-orang yang beriman! Taatilah Allah dan taatilah Rasul (Muhammad), serta ulil amri (pemegang kekuasaan) di antara kamu.’ Menurutnya, masyarakat seharusnya menjalankan perintah ini selama para pemimpin tetap berada di jalur kebaikan dan berusaha nyata untuk kesejahteraan rakyat.

Lebih lanjut, Aa Komara menegaskan bahwa menjadi pribadi istimewa bukanlah hal yang mudah, tetapi dapat dimulai dengan tindakan kecil seperti menjaga kebersihan lingkungan, menciptakan keamanan dan kenyamanan agar Purwakarta tetap kondusif, serta menunjukkan sikap ramah terhadap siapa pun, sehingga Purwakarta tetap menjadi destinasi wisata favorit.

“Tentu akan ironis jika ‘Purwakarta Istimewa’ hanya sebatas slogan, sementara masyarakat masih membiarkan lingkungannya kumuh atau para pemudanya masih terlibat dalam tawuran dan perilaku negatif lainnya yang bertentangan dengan semangat ‘Istimewa.’ Oleh karena itu, kegiatan ini menjadi sarana refleksi dan peneguhan karakter agar nilai-nilai ‘Istimewa’ benar-benar terwujud dan melekat dalam kehidupan masyarakat,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua GPHP, Azis Agustiana, menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam menyukseskan IRF 2025.

“Saya berharap bahwa pada pelaksanaan IRF tahun depan, acara dapat berjalan lebih optimal serta memberikan dampak nyata dalam perubahan karakter masyarakat Purwakarta menuju pribadi yang lebih religius, kreatif, inovatif, dan semakin Istimewa di hadapan Allah SWT,” ujarnya dengan penuh harapan.