Gorontalo Evaluasi Prestasi Atlet POPNAS 2025, Siapkan Pembinaan Lebih Terstruktur

Jurnalis: Redaksi Kabarbaru
Kabar Baru, Gorontalo – Pemerintah Provinsi Gorontalo menggelar dialog khusus untuk mengevaluasi prestasi atlet pelajar pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XVII Tahun 2025 di Jakarta. Dialog yang disiarkan dalam program “Gorontalo Pagi Ini” pada Jumat, 14 November 2025, menghadirkan sejumlah narasumber kunci yang terlibat langsung dalam pendampingan kontingen Gorontalo.
Narasumber yang hadir antara lain Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo Danial Ibrahim, Ketua Kontingen POPNAS Gorontalo Zein Mooduto, Pelatih Karate Faroek Oktawijaya Husain, dan Pelatih Taekwondo Januar Budiman Lahay.
Prestasi Meningkat, Pembinaan Harus Terstruktur
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Provinsi Gorontalo, Danial Ibrahim, menyatakan bahwa capaian Gorontalo di POPNAS 2025 menunjukkan tren positif. Beberapa cabang olahraga berhasil meraih medali, yang menandakan bahwa pembinaan atlet pelajar di daerah mulai membuahkan hasil.
“Alhamdulillah, dukungan pemerintah daerah, kerja keras pelatih, dan disiplin atlet terbukti melalui capaian tahun ini. Namun, untuk bersaing lebih tinggi, pembinaan jangka panjang dan sistematis menjadi kunci,” ujar Danial Ibrahim. Ia menambahkan bahwa semua cabang olahraga, baik yang dibina langsung oleh Sentra Pembinaan Olahraga Pelajar Daerah (SPOBDA) maupun yang tidak, harus memiliki pola pembinaan yang jelas dan terukur.
Pemerintah Provinsi Gorontalo telah menyiapkan arah kebijakan pembinaan olahraga pelajar tahun 2026 yang meliputi:
– Penguatan kelembagaan dan program SPOBDA
– Pendampingan psikologi olahraga
– Pemenuhan gizi atlet
– Peningkatan frekuensi try out dan kejuaraan uji tanding
Apresiasi untuk Atlet dan Evaluasi Manajemen
Ketua Kontingen Gorontalo, Zein Mooduto, mengapresiasi ketangguhan dan semangat juang para atlet selama berlaga di Jakarta. “POPNAS bukan sekadar kompetisi, tetapi juga indikator keberhasilan pembinaan. Disiplin, loyalitas, dan motivasi atlet menjadi faktor utama capaian tahun ini,” katanya. Zein juga menekankan perlunya penataan ulang manajemen kontingen agar lebih rapi, terutama terkait administrasi, logistik, dan pendampingan sebelum pemberangkatan.
Mental Juara dan Jam Terbang
Pelatih Karate, Faroek Oktawijaya Husain, menyoroti pentingnya faktor mental dalam cabang olahraga tarung. “Teknik itu penting, tetapi mental juara yang menentukan hasil. Anak-anak kita punya potensi besar, tinggal bagaimana kita memperbanyak pengalaman bertanding dan memperkuat latihan mental,” ujarnya. Ia juga menambahkan bahwa dukungan psikologi olahraga harus menjadi bagian permanen dalam pembinaan di SPOBDA.
Sementara itu, Pelatih Taekwondo, Januar Budiman Lahay, menilai bahwa kualitas teknik atlet Gorontalo terus meningkat. Namun, keterbatasan frekuensi kompetisi masih menjadi kendala dalam membangun jam terbang. “Sebagus apapun latihan, tanpa kompetisi rutin atlet akan kurang siap di arena. Kami berharap pemerintah dapat memperluas akses try out, baik regional maupun nasional,” ungkapnya.
Fondasi Pembinaan 2026
Seluruh narasumber sepakat bahwa POPNAS 2025 menjadi batu loncatan penting untuk meningkatkan kualitas pembinaan olahraga pelajar di Gorontalo. Kadispora Danial Ibrahim menutup dialog dengan pesan, “Tugas kita bukan hanya meraih medali, tetapi membangun generasi muda yang tangguh, disiplin, dan berkarakter. Evaluasi POPNAS 2025 harus menjadi fondasi pembinaan tahun 2026 yang lebih terarah dan berkelanjutan.”
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







