Git Sigit Santoso, Ketika Sepak Bola Tak Lagi Hanya Profesi

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Jakarta – Meski sudah tak lagi berlaga di level profesional, Git Sigit Santoso tetap tak bisa jauh dari dunia yang membesarkannya, yaitu sepak bola. Bedanya, kini lapangan yang ia datangi bukan lagi stadion besar, melainkan arena mini soccer dan futsal yang jadi ruang bagi tawa, keringat, dan kebersamaan bersama teman-temannya.
“Sekarang aku bermain untuk menjaga kebugaran dan menikmati suasana. Nggak ada tekanan, cuma murni karena cinta sama permainan ini,” ungkap Git Sigit Santoso dengan senyum santai.
Bagi banyak orang, berhenti bermain secara profesional berarti menutup satu bab kehidupan. Namun bagi dia, itu justru membuka ruang untuk hal-hal baru. Ia kini aktif sebagai konten kreator, membagikan hal-hal seputar gaya hidup, olahraga, hingga permainan digital, terutama game sepak bola yang sejak lama menjadi bagian dari dirinya. “Semua tentang bola selalu menarik bagiku. Dari lapangan nyata sampai layar game, rasanya sama — ada adrenalin dan strategi,” ujarnya.
Tak hanya itu, dia juga membangun identitas pribadinya melalui personal brand “Baegsst”, yang kini menjadi bagian dari perjalanan karier dan passion-nya di dunia sepak bola dan konten digital. Dari sana pula lahir sebuah tim komunitas yang ia bela, yakni Baegsst Fussball Club — wadah bagi teman-teman yang memiliki semangat yang sama untuk tetap aktif, berolahraga, dan menikmati permainan secara fun namun tetap kompetitif.
Di luar itu, dia dikenal sebagai sosok yang multitalenta. Musik menjadi salah satu caranya menyalurkan ekspresi lain di luar lapangan. Ia menulis, bermain, bahkan bereksperimen dengan ide-ide kreatif yang menunjukkan sisi lain dari dirinya.
Meski kini lebih banyak beraktivitas di dunia digital, semangat kompetitif dan kecintaannya pada olahraga tetap sama. “Bagi aku, bola itu bukan cuma permainan. Ini cara hidup, cara berpikir, dan tempat aku tumbuh,” katanya.
Menutup perbincangan, Git menyampaikan pesan sederhana namun bermakna:
“Olahraga itu bukan hanya soal fisik, tapi juga soal menjaga silaturahmi dan kebersamaan. Lewat bermain bola, kita bisa tetap sehat, bahagia, dan terhubung dengan teman-teman. Karena pada akhirnya, yang paling penting adalah menikmati setiap momennya, di lapangan maupun di luar lapangan.”
Dengan langkah yang lebih tenang namun tetap berenergi, Git Sigit Santoso menunjukkan bahwa menjadi pesepakbola sejati tak harus selalu tampil di panggung besar, cukup dengan menjaga semangat dan terus bermain, di mana pun itu.
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







