Erick Thohir, Menteri Inovatif dan Dicintai Kalangan Milenial
Editor: Ahmad Arsyad
KABARBARU, OPINI– Anak muda negeri ini pernah dibuat kaget saat klub sepak bola raksasa asal Italia, Inter Milan, diakuisisi sebagian besar sahamnya oleh orang non-Italia. Tim yang pernah diperkuat Ronaldo Nazario itu memang dikenal sebagai salah satu tim yang tetap mempertahankan model kepemilikan tradisional yang harus dikelola oleh orang Italia sendiri. Pemilik sebagian besar saham tersebut tidak lain adalah pengusaha muda asal Indonesia, Erick Thohir.
Jiwa-jiwa semangat yang terdapat dalam Erick Thohir dapat dibuktikan dengan beberapa capaian prestasi kinerjanya. Dimana sebelum menjadi Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) pada Kabinet Indonesia Maju, beliau dikenal sebagai seorang pengusaha yang sukses yaitu sebagai pemilik mahaka group. Tidak hanya sekedar itu prestasi yang pernah dicapai yaitu pernah ditunjuk oleh presiden joko widodo sebagai ketua penitia Asian games 2018.
Pencapaian gaya kepemimpinan yang diterapkan tersebut dapat dibuktikan dengan pemikiran yang inovatif yang dapat dibuktikan dengan kompetensi kinerjanya yang aspiratif dan akomodatif. Diantaranya yaitu menjadi memilki PT. Avabanindo Perkasa, PT. Republika Media Mandiri, PT. Danapati Abinata Investama (Jak TV), PT. Kalyanamitra Adhara Mahardhika, PT. Media Golfindo dan perusahaan radio bernama PT. Mahaka Radio, Tbk. Melalui sekian banyak prestasi tersebut dapat disimpulkan bahwa Erick Thohir dapat menjadi teladan bagi generasi millennial Indonesia saat ini dan di masa depan.
Nasionalisme menjadi spirit bagi atlet olahraga sekaligus menjadi pemicu prestasi dalam profesinya. Bagaimana tidak sejak kiprah Erick Thohir, rupanya telah menjadi bola penyemangat yang memicu banyak millenial sukses di Indonesia. Mereka juga tertarik berkontestasi mengelola klub besar di benua biru seperti yang telah dilakukan oleh beliau.
Langkah besar kala itu menjadi parameter bagi anak muda, sekaligus perlahan merubah pandangan milenial terhadap dunia olahraga nasional. Prestasi yang sudah diraih oleh Erick Thohir, dapat menjadi contoh bahwa pemuda Indonesia bisa bersaing dikancah internasional, khususnya di bidang olahraga sepak bola. Beliau juga lahir sebagai putra konglomerat Indonesia yang memiliki pendorong dalam membuat perubahan-perubahan yang progresif dan inovatif.
Semangat mengabdi Erick Thohir terhadap negara, semakin hari sering produktif dan inovatif. Berita tentang beliau selalu menjadi konsumsi motivasi positif bagi kalangan millennial. Sehingga dari pada itu generasi millennial salah satunya dapat berkiblat terhadap sepak terjang beliau dalam membangun dan berkontribusi terhadap indonesai lebih maju.
Menjawab Kebosanan Milenial
Negeri ini telah kepincut untuk tertarik dalam perlombaan digitalisasi menuju restorasi Indonesia 2045 mendatang. Anak muda sudah menerima proposal itu dalam bentuk nawacita yang secara perlahan-lahan diejawantahkan dalam pembukaan banyak bidang mengakomodasi masyarakat digital. Saat Asian Games 2018 Jakarta Palembang, E-Sport masuk dalam perlombaan, Erick Thohir menjadi Steering Comitee pagelaran terbesar benua Asia itu. Langkah digitalisasi menjadi formalisasi untuk mempermudah segala urusan dan tidak lagi menganggap berkecimpung di dalam olah raga maya sebagai pengecualiaan masalah sosial.
Bagaimana anak muda melihat negara ini? Itu tidak mengubah apapun bahwa mereka juga memilik masalah pada morat-maritnya birokrasi dan struktur pemerintahan yang dianggap superpower. Saat Erick Thohir benar-benar dilantik sebagai menteri BUMN, publik memang sempat terbelah apakah sosok muda yang berhasil menyelamatkan nama media besar seperti Republika dengan perusahaan Mahaka Group itu mampu memperbaiki citra sekaligus daya efektif kementerian yang menaungi banyak berusahaan negara dan anak-anak perusahaan lainnya itu. Satu sisi Erick Thohir menjadi pertaruhan insting jiwa muda yang dimilikinya untuk memberikan citra dan pendorong motivasi kalangan milenial untuk tertarik mengikuti langkahnya.
Tidak sampai di sana saja, pengaruh kebijakannya juga menjadi nilai tambah pada optimisme bangsa ini. Saat BUMN dikenal sebagai superholding, hal itu menjadi kendala untuk mengatur efektifitasnya. Pengaruh lain ialah prosedur dan proses komunikasi publik semakin rumit karena terlalu banyak tangga komunikasi dan adminisrasi harus dilalui. Subholding menjadi tawaran yang dia ajukan dengan taktik yang terbilang berani dengan memindahkan beberapa orang ke bidang lain dan mengisinya dengan sosok yang dianggap punya kompentensi. Erich bahkan berani “menyuntik mati” anak perusahaan BUMN yang tidak memberikan kontribusi lebih pada pemasukan kas negara. Rupanya Presiden Jokowi memang melihat potensi Erich memang satu track dengan cara kerjanya yang dia harapkan ada pada menteri lain di dalam kabinetnya saat ini.
Kehadirannya pada masalah krusial menjadi hal yang membuat kalangan milenial kagum karena strategi yang dilakukannya sebagian besar mulai menemukan jalan cerah. Saat maskapai plat merah Garuda Indonesia menuju detik-detik pailit, Erick meyakinkan publik bahwa burung besi kebanggan rakyat kita itu ada solusinya diselamatkan. Setiap sosok besar memang selalu diharapkan gebrakan cepatnya. Memang tidak secara langsung, tetapi langkah Erick itu sudah diharapkan dari dulu oleh publik kita. Langkah Erick memang tidak populer bagi mereka yang suka pada stagnasi dan gaya birokrasi lama yang rumit. Pemikiran itu justru akan beradapan dengan pengaruh anak muda kedepan yang semakin membutuhkan sosok yang melangkah dengan kebijakan yang tidak populer tetapi memiliki dampak nyata.
Anak muda melihat Erick Thohir sebagai figur berani memoderenasi administrasi yang rumit dan mengadirkan road map pengeloaan perusaan BUMN yang cepat dalam mendapatkan keuntungan sebagai penyokong realitas pembangunan negara. Anak milenial melihat figur-figur yang menciptakan ekosistem cekatan dan mengutamakan substansi pekerjaan akan tetap menjadi pemenang di dalam benak anak muda. Milenial merupakan realitas besar di negeri ini, semestinya bangsa ini harus memperbanyak hadirnya sosok yang satu frekuensi dengan dengung milenial itu, di mana saat ini sudah bisa termanifestasikan dalam diri Mentri BUMN Erick Thohir.
*) Penulis adalah Edi Junaidi DS, CEO Kabarbaru.co
*) Tulisan Opini ini sepenuhnya adalah tanggung jawab penulis, tidak menjadi bagian tanggung jawab redaksi kabarbaru.co