Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong Dorong Edukasi Keluarga dan Kolaborasi Lintas Sektor untuk Cegah Kekerasan terhadap Perempuan dan Anak

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Sorong – Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong, dr. Roney Ch.N. Kalaesaran, menekankan pentingnya pendekatan promotif dan edukatif untuk mencegah kekerasan terhadap perempuan dan anak. Ia menyampaikan hal ini dalam Pelatihan Manajemen Pendampingan dan Penanganan Kasus Kekerasan yang melibatkan LKP3A dan petugas layanan dari berbagai puskesmas di Kabupaten Sorong.
Meski fokus pada pelayanan kesehatan, Dinas Kesehatan juga menaruh perhatian pada isu kekerasan, terutama dalam konteks perkawinan anak dan kekerasan dalam rumah tangga.
“Kita tidak bisa hanya jadi pemadam kebakaran,” tegasnya. “Puskesmas harus menjalankan peran promotif melalui penyuluhan kepada keluarga, karena pencegahan pertama dimulai dari rumah.”
Ia juga mengingatkan bahwa kekerasan tidak selalu berupa fisik, tetapi bisa berupa kekerasan psikis dan penelantaran.
“Misalnya, anak tidak disekolahkan padahal pendidikan gratis. Ini bentuk kekerasan psikis yang sering diabaikan,” jelasnya. Ia mendorong keluarga untuk lebih aktif memenuhi hak-hak anak.
Terkait program INKLUSI yang mendorong pencegahan perkawinan anak dan kekerasan berbasis komunitas, dr. Roney menyatakan dukungan penuh. Menurutnya, jika masyarakat berhasil menekan angka perkawinan dini, maka banyak risiko kesehatan di masa depan bisa dihindari.
“Kalau ini berhasil, kita bisa mengurangi risiko masalah kesehatan akibat hubungan seksual dan kehamilan di usia anak,” katanya.
Ia juga mengajak semua pihak memperkuat kolaborasi lintas sektor melalui pendekatan pentahelix yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dunia usaha, akademisi, dan media.
“Semua elemen ini sudah mulai terlibat. Kita hanya perlu memperkuat koordinasi dan sosialisasi agar masyarakat lebih tahu dan mau terlibat aktif,” ujarnya.
Pelatihan selama tiga hari ini bertujuan memperkuat kapasitas petugas layanan dan mempercepat sistem rujukan serta pendampingan yang responsif terhadap korban kekerasan di Kabupaten Sorong.