Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Cegah Sakit Ginjal Sejak Dini, Tugingo Edukasi Masyarakat Tentang Penggunaan Herbal yang Tepat

Jurnalis:

Kabar Baru, Jakarta – Data Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 mencatat prevalensi Penyakit Ginjal Kronik (PGK) di Indonesia sebesar 0,38% atau 3,8 orang per 1000 penduduk. Angka yang tampak kecil ini menyimpan realita mengkhawatirkan, terutama ketika penelitian Perhimpunan Nefrologi Indonesia menunjukkan prevalensi sebenarnya bisa mencapai 12,5%. Kondisi ini mendorong PT. Hollis Media Bariklana untuk meningkatkan literasi kesehatan masyarakat tentang penggunaan produk herbal yang tepat.

Akhmad Rois, Direktur PT. Hollis Media Bariklana, menekankan pentingnya edukasi kesehatan di tengah tingginya minat masyarakat terhadap pengobatan herbal. “Kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk herbal yang tepat masih rendah. Banyak yang mengonsumsi tanpa memahami komposisi, dosis yang benar, atau cara penyimpanan yang tepat,” ungkapnya.

Jasa Penerbitan Buku

Hollis Media Bariklana adalah perusahaan yang mendistribusikan Tugingo, produk obat herbal terstandar yang dibuat dari formulasi bahan alami. Obat herbal ini mengandung empat ekstrak daun berkhasiat yakni alpukat, sukun, tempuyung, dan keji beling. Setiap komponen dalam obat ini memiliki manfaat spesifik untuk kesehatan ginjal dan saluran kemih.

“Ekstrak daun sukun dan tempuyung secara khusus membantu meluruhkan batu ginjal, sementara daun keji beling efektif mengatasi infeksi saluran kemih. Daun alpukat berperan dalam meningkatkan fungsi ginjal secara keseluruhan,” jelas Akhmad mengenai formulasi yang telah mengantongi izin BPOM POM TR.203393411 dan sertifikat Halal MUI.

Edukasi yang diberikan kepada konsumen tidak hanya sebatas pada komposisi produk. Akhmad juga menegaskan pentingnya pemahaman akan cara mengonsumsi herbal yang benar. “Untuk herbal Tugingo dikonsumsi 3×2 kapsul sehari setelah makan. Obat harus disimpan di tempat kering, terhindar sinar matahari langsung, pada suhu di bawah 30°,” terangnya.

Yang juga tak kalah penting adalah edukasi tentang deteksi dini gangguan ginjal. Masyarakat perlu mewaspadai gejala seperti kencing berbusa, kaki bengkak tanpa sebab jelas, mudah lelah, dan sakit pinggang berkepanjangan. “Gejala-gejala ini sering diabaikan, padahal bisa menjadi indikator awal masalah ginjal,” tambah Akhmad.

Target edukasi Tugingo meliputi masyarakat usia 12 tahun ke atas, terutama mereka yang memiliki kebiasaan konsumsi makanan tinggi gula, garam, dan lemak. “Kelompok ini memiliki risiko tinggi mengalami masalah ginjal di kemudian hari,” ujar Akhmad.

Hollis Media Bariklana juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya membedakan produk asli dan palsu. Produk yang asli memiliki ciri khas hologram emas, kemasan dengan logo dan tanggal kadaluarsa berupa cap. Produk palsu juga biasanya dijual dengan harga yang jauh lebih murah dari harga resmi.

“Produk herbal bukan pengganti terapi medis yang diresepkan dokter, melainkan pelengkap dalam menjaga kesehatan ginjal. Konsultasi dengan tenaga kesehatan tetap diperlukan, terutama bagi penderita penyakit kronis,” tegas Akhmad.

Melalui media sosial resmi @tugingo.id dan @officialtugingo, perusahaan aktif memberikan edukasi dan menjawab konsultasi kesehatan. “Investasi dalam edukasi kesehatan adalah investasi jangka panjang untuk masyarakat Indonesia yang lebih sehat,” pungkas Akhmad.

Dengan biaya pengobatan ginjal yang mencapai Rp2,79 triliun menurut data BPJS 2019, edukasi preventif melalui literasi herbal menjadi langkah strategis mengurangi beban kesehatan nasional.

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store