Board Game Land Payakumbuh – Lima Puluh Kota 2025: BISA (Bermain, Interaktif, Seru, Akrab)

Redaktur: Admin
Kabar Baru, Payakumbuh, 26 Oktober 2025 — Lebih dari 300 peserta memadati halaman Rumah Gadang Sungai Beringin, Kabupaten Lima Puluh Kota, Minggu pagi (26/10). Di antara tawa anak-anak, obrolan para ayah, dan senyum para Bundo Kanduang, suasana hangat dan penuh warna memenuhi acara Board Game Land Payakumbuh – Lima Puluh Kota 2025 yang mengusung tema BISA: Bermain, Interaktif, Seru, Akrab.
Acara ini diselenggarakan oleh Ibu Profesional Payakumbuh – Lima Puluh Kota, bekerja sama dengan A Home Team (AHT) dan The Human Safety Net (THSN). Tujuannya sederhana namun bermakna dalam: memperkuat ketahanan keluarga melalui kegiatan bermain bersama lintas generasi.
“Keluarga tangguh itu bisa dibangun dengan cara main bareng, ngobrol bareng, dan beraktivitas bareng antara ayah, ibu, dan anak. Mulailah dengan bahagia,” ujar Septi Peni Wulandani, praktisi pendidikan keluarga yang hadir bersama Dodik Mariyanto, memantik sesi reflektif tentang bagaimana BISA menjadi kunci membangun keluarga kuat dan resilien.
Dari Rumah Gadang, Kebahagiaan Kembali Ditumbuhkan
Sejak pukul 08.00 pagi, peserta dari berbagai daerah mulai berdatangan — tak hanya dari Payakumbuh dan Lima Puluh Kota, tapi juga dari Padang, Pariaman, Batusangkar, bahkan Dharmasraya yang menempuh perjalanan darat hingga 6 jam.
Acara dibuka oleh Yulia Isnardti, Ketua Panitia Board Game Land Payakumbuh – Lima Puluh Kota, disusul ice breaking penuh tawa oleh Betty Arianti selaku seksi acara. Lebih dari 300 peserta dari berbagai usia — dari anak-anak hingga lansia — larut dalam suasana gembira.
Peserta kemudian dibagi menjadi dua kelompok:
Anak-anak menuju Kids Corner yang dipenuhi permainan edukatif.
Orang tua dan remaja mengikuti workshop reflektif bersama Septi dan Dodik di aula Rumah Gadang.Pukul 10.30, seluruh peserta kembali berkumpul di area terbuka untuk Open Space, mencoba berbagai board game dan permainan tradisional. Acara ditutup dengan “Makan Basamo” — tradisi Minangkabau yang melambangkan kebersamaan. Setiap keluarga membawa rantang nasi, lauk, dan kudapan, lalu makan bersama dalam satu lingkaran besar.
“Rasanya seperti pulang kampung. Semua generasi duduk di satu meja, makan sambil tertawa. Inilah esensi kebahagiaan sederhana yang sering terlupa,” tutur Betty Arianti, Seksi Acara sekaligus Ketua A Home Team Nasional, dengan mata berbinar.
Bermain Lintas Generasi, Menghapus Sekat Usia
Board Game Land Payakumbuh menghadirkan 15 jenis permainan modern dan tradisional, di antaranya Hayoo, Takayo, Huh-Hah, Yuhuu, Ular Tangga Edukasi, serta permainan klasik seperti dore, congklak, patil lele, dan lompat tali.
Yang membuat acara ini istimewa: semua generasi ikut bermain.
Hani, peserta berusia 6 tahun, berkata polos,
“Senang banget! Banyak mainan seru. Tapi sedih juga karena acaranya cepat habis.”
Sementara Nenek Aisha, peserta tertua di acara ini, tersenyum haru,
“Awalnya ragu, masa nenek-nenek ikut main? Tapi ternyata seru sekali, mengingatkan masa kecil dulu.”
Kehadiran Wakil Bupati Lima Puluh Kota, Bapak Ahlul Badrito Resha, S.H. M.M bersama istri dan anak-anaknya, menjadi penanda kuat bahwa kegiatan ini melintasi batas formalitas dan benar-benar menyentuh hati masyarakat.
“Ini kegiatan yang sangat positif karena mempertemukan warga lintas usia untuk beraktivitas bersama. Pemerintah daerah mendukung penuh dan sedang menyiapkan lahan 3 hektar untuk Rumah Gadang sebagai pusat interaksi masyarakat,”
ujar Wakil Bupati Ahlul Badrito Resha, S.H. M.M dalam sambutannya.
Simbol Kebersamaan: Dari THSN untuk Keluarga Minangkabau
Dalam kesempatan ini, The Human Safety Net (THSN) menyerahkan paket board game edukatif kepada perwakilan Ibu Profesional Payakumbuh – Lima Puluh Kota. Penyerahan simbolis ini menjadi bentuk komitmen berkelanjutan untuk memperluas akses kegiatan edukatif berbasis keluarga di seluruh Indonesia.
Menurut THSN, kegiatan seperti ini membuktikan bahwa edukasi keluarga bisa hadir dengan cara yang menyenangkan dan membumi — terutama di daerah-daerah yang sarat nilai budaya seperti Minangkabau.
Fakta: Bermain Bikin Keluarga Tangguh
Penelitian Harvard Center on the Developing Child (2024) menunjukkan bahwa bermain bersama secara rutin dapat meningkatkan ketahanan emosi anak hingga 40%, sekaligus memperkuat rasa percaya dan kebersamaan dalam keluarga.
Di Payakumbuh, fakta itu terasa nyata: permainan tak sekadar hiburan, tetapi menjadi bahasa cinta yang dipahami lintas generasi.
Sampai Jumpa di Board Game Land Berikutnya!
Acara ini merupakan bagian dari Board Game Land Nasional 2025, yang digelar di 34 kota di Indonesia. Setelah Payakumbuh, perjalanan berikutnya akan berlanjut di Board Game Land Arosuka (28 Oktober 2025) dan Board Game Land Bogor (1 November 2025).
Karena keluarga yang bermain bersama adalah keluarga yang tumbuh bersama. Mari terus rayakan kebersamaan, satu tawa, satu strategi, satu cinta — di setiap kota.
Narahubung Media:
Yulia Isnardti– Ketua Panitia Board Game Land Payakumbuh – Lima Puluh Kota
📍 Instagram: @ibuprofesional.payakumbuhlk | @ahometeam.id | @thehumansafetynet.id
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
Indonesia Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







