Bahasa Menjadi Simbol Budaya
Editor: Bahiyyah Azzahra
Penulis : Fitriana Asyura
Kabar Baru, Opini – Bahasa dapat berfungsi sebagai cerminan diri seseorang dalam proses bersosialisasi, karena penggunaan bahasa dan gaya berbahasa yang dipilih seseorang sering kali mengungkapkan identitasnya. Seperti yang dijelaskan oleh Paulston (1986:116), bahasa tidak hanya digunakan sebagai alat komunikasi untuk menyampaikan informasi atau sebagai sarana untuk bekerja sama dalam mencapai tujuan tertentu, tetapi juga memiliki peran penting sebagai alat untuk mengidentifikasi diri suatu kelompok sosial.
Melalui bahasa, kita tidak hanya dapat berkomunikasi, tetapi juga dapat mengetahui identitas sosial dan budaya individu maupun kelompok yang bersangkutan. Dengan demikian, bahasa mencerminkan kondisi sosial, norma, dan nilai-nilai yang ada dalam suatu komunitas, sekaligus menunjukkan hubungan antarindividu di dalamnya.
Dalam konteks ini, bahasa berperan sebagai jembatan yang menghubungkan anggota masyarakat, yang tidak hanya berfungsi dalam penyampaian pesan, tetapi juga sebagai simbol yang menunjukkan kedudukan, peran, dan status sosial seseorang dalam masyarakat.
Indonesia merupakan negara yang kaya akan keragaman suku bangsa, seperti Jawa, Sunda, Madura, Bugis, Batak, dan masih banyak lagi. Setiap suku bangsa tersebut memiliki bahasa yang menjadi ciri khas dan identitas mereka. Misalnya, meskipun suku Sunda, Jawa, dan Madura berada di pulau yang sama, yaitu Jawa, bahasa yang mereka gunakan berbeda-beda, sehingga mereka dianggap sebagai suku-suku yang terpisah. Sebaliknya, sebuah kelompok masyarakat yang meskipun tidak berada dalam satu wilayah geografis, namun memiliki bahasa yang sama, akan dianggap sebagai satu suku. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa bukan hanya sekadar alat komunikasi, tetapi juga menjadi faktor penentu dalam pembentukan identitas suku dan perbedaan sosial dalam masyarakat.
Di Provinsi Lampung, yang terletak di Pulau Sumatera, terdapat sebuah daerah yang dikenal dengan nama Kampung Jawa. Masyarakat yang tinggal di daerah ini sering disebut sebagai Japung, singkatan dari Jawa Lampung. Meskipun mereka tidak tinggal di Pulau Jawa, masyarakat di Kampung Jawa ini tetap menggunakan bahasa Jawa dalam komunikasi sehari-hari, sehingga mereka dianggap sebagai bagian dari suku Jawa. Hal ini menunjukkan bahwa bahasa dapat menjadi penentu identitas suku, meskipun secara geografis mereka berada di luar wilayah asal suku tersebut.
Maka dari itu, bahasa Bahasa memiliki peran penting dalam mencerminkan identitas individu atau kelompok, tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai simbol yang mencerminkan kondisi sosial dan budaya. Indonesia yang kaya akan keragaman suku bangsa, bahasa menjadi faktor utama dalam pembentukan identitas suku, meskipun kelompok tersebut tidak berada di wilayah asal suku tersebut.