Akun Wikipedia Saya Diblokir Usai Pemberitaan PHK Akibat Sunting Profil Pejabat

Editor: Khansa Nadira
Kabar Baru, Jakarta – Saya, Rahman Sugidiyanto, jurnalis dan konten kreator, merasa perlu menyampaikan ke publik bahwa akun Wikipedia pribadi saya saat ini telah diblokir oleh pihak pengelola Wikipedia Indonesia.
Saya mengetahui hal ini hanya beberapa hari setelah ramai pemberitaan mengenai pemutusan hubungan kerja saya dari PT Akurat Sentra Media (Akurat.co), yang diduga dipicu oleh suntingan saya terhadap laman tokoh publik di platform Wikipedia.
Suntingan yang saya lakukan sebelumnya dilakukan secara terbuka, dengan menyertakan sumber berita sah dan bukan merupakan bentuk vandalisme ataupun pelanggaran privasi.
Namun, setelah kasus PHK saya mencuat ke publik—salah satunya karena isu penyuntingan itu—akun saya secara sepihak diblokir, tanpa pemberitahuan ataupun klarifikasi terlebih dahulu.
Sebagai insan pers yang terbiasa bekerja berdasarkan data dan etika, saya memandang pemblokiran ini sebagai sinyal mengkhawatirkan.
Bila ruang terbuka seperti Wikipedia mulai dipolitisasi atau digunakan sebagai alat pembungkaman terhadap mereka yang berbeda pandangan, maka kita harus waspada akan erosi kebebasan berekspresi di era digital.
Saya bukan politisi. Saya bukan aktivis oposisi. Saya hanyalah seorang jurnalis dan akademisi hukum yang berupaya memperbaiki kualitas informasi publik—termasuk melalui kontribusi di platform kolaboratif seperti Wikipedia.
Namun kini saya justru mengalami pembatasan hak digital saya, dalam suasana yang sangat tidak netral.
Saya akan menempuh jalur banding ke komunitas Wikipedia dan Wikimedia Foundation agar kasus ini menjadi pelajaran bersama.
Saya juga mengajak rekan-rekan media dan publik untuk tidak diam saat keterbukaan informasi mulai dibatasi—apalagi atas dasar kepentingan kekuasaan atau tekanan dari luar.
Terima kasih atas dukungan dari berbagai pihak yang tetap percaya bahwa kebenaran akan menemukan jalannya.
*Penulis adalah Rahman Sugidiyanto, Mantan Redaktur Pelaksana SEO PT Akurat Sentra Media.