Pendampingan Formulasi Pakan Ikan Terinduksi, Probiotik Fiysh Pro UTM

Jurnalis: Bahiyyah Azzahra
Kabar Baru, Jakarta – Mahasiswa KKNT UTM telah melaksanakan Sosialisasi dan Demonstrasi Pendampingan Formulasi Pakan Ikan Terinduksi Probiotik Fiysh Pro Utm pada hari Senin 08 Desember 2025.
Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi dan mendemonstrasikan kepada pembudidaya ikan dan masyarakat umum desa tengket mengenai teknik pembuatan pakan buatan berupa pelet dengan penginduksian probiotik Fiysh Pro UtTM ke dalam pakan guna meningkatkan daya cerna dan efisiensi pakan.
Sosialisasi dan Demonstrasi Pendampingan Formulasi Pakan Ikan Terinduksi Probiotik Fiysh Pro dihadiri oleh bapak Abdus Salam Junaedi S.Si., M.Si selaku ketua pengusul KKNT, perangkat desa, masyarakat desa tengket, pembudidaya ikan, dan mahasiswa KKNT UTM.
Materi sosialisasi formulasi pakan disampaikan oleh Talitha Aulia dan Moderator Devita Mega. Talitha Aulia menyampaikan bahwa “Formulasi pakan buatan menjadi pelet dapat dibuat dengan beberapa bahan yang sederhana seperti tepung ikan, tepung kedelai, pollard, premix”.
Dalam demonstrasi pendampingan formulasi pakan Devita Mega menyampaikan bahwa “Salah satu yang utama dari pembiatan pakan buatan berupa pelet adalah CMC (Carboxymethyl Cellulose) yang digunakan sebagai pereket agar pakan pelet tersebut dapat padat, jika tidak ada CMC (Carboxymethyl Cellulose) maka dapat menggunakan tepung kanji”. Cinta Marshanda menambahkan pernyataan bahwa “Pembuatan pakan pelet dapat menggunakan bahan-bahan dengan kandungan protein, karbohidrat, dan mineral yang tinggi”
“Pakan pelet dapat dibuat dengan penggiling manual atau menggunakan mesin pencetak, hal tersebut dapat mempengaruhi ukuran pelet yang akan dicetak dan dapat menyesuaikan dengan ukuran mulut ikan yang di budidaya” Kata Muhammad Rifli. Madkholiq juga menegaskan bahwa “Pendamingan formulasi pakan buatan diharapkan terjadi peningkatan signifikan dalam laju pertumbuhan dan kelangsungan hidup ikan”. Putri Ajeng menambahkan bahwa “Kandungan protein dalam pakan buatan adalah sebesar 22% yang sudah di uji di laboratorium dasar Universitas Trunojoyo Madura”.
Tim KKNT UTM 2025 berharap pendampingan ini dapat terus ditindaklanjuti secara berkala agar aplikasi pakan buatan ini dapat terus meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pembudidaya secara berkelanjutan.
Insight NTB
Daily Nusantara
Suara Time
Kabar Tren
Portal Demokrasi
IDN Vox
Lens IDN
Seedbacklink







