Humas Kekraf Abdul Kadir Koro Luruskan Isu Kekraf Bone Bolango Mati Suri

Jurnalis: Redaksi Kabarbaru
Kabar Baru, Gorontalo–Pernyataan bahwa “UMKM di Center Point berkembang tanpa sentuhan Kekraf dan Kekraf Bone Bolango mati suri” perlu diluruskan agar publik menerima informasi yang objektif, proporsional, dan tidak menyesatkan. Kritik itu penting, tetapi harus didasarkan pada data dan pemahaman yang utuh.
Pertama, Kekraf Bone Bolango bukan lembaga pasif, apalagi mati suri. Sejak 2020, gerakan pembangunan ekonomi kreatif telah berjalan secara bertahap dan terukur melalui pendataan pelaku ekonomi kreatif, pelatihan pengembangan usaha, pendampingan digital marketing, dan fasilitasi jejaring pemasaran. Kerja kolektif tersebut mengantarkan Bone Bolango ditetapkan sebagai Kabupaten Kreatif Indonesia – kategori Fesyen pada tahun 2022 dan diresmikan pada 2023. Prestasi nasional ini mustahil dicapai oleh lembaga yang disebut tidak bergerak.
Kedua, kami sangat menghargai perjuangan para pelaku UMKM kreatif di Center Point. Mereka adalah energi pembangunan ekonomi daerah dan wajah kreativitas Bone Bolango. Tetapi menyimpulkan bahwa perkembangan UMKM kreatif ini terjadi sepenuhnya tanpa kontribusi ekosistem yang dibangun Kekraf adalah pandangan yang tidak melihat proses besar di belakangnya. Peran Kekraf bukan tampil di panggung seremonial, tetapi memperkuat fondasi: pendampingan, kolaborasi, peningkatan kapasitas, dan membuka akses peluang usaha.
Saat ini, program penguatan UMKM kreatif di Center Point sedang dalam tahap finalisasi, agar benar-benar menjawab kebutuhan riil pelaku usaha, bukan sekadar proyek instan untuk pencitraan. Menilai Kekraf dari satu titik lokasi tanpa memahami rancangan strategis pembangunan ekonomi kreatif jangka panjang adalah bentuk kritik yang terburu-buru.
Kekraf Bone Bolango terbuka untuk dialog, kolaborasi, dan masukan konstruktif, termasuk dari saudara Arham Saidi, karena UMKM kreatif tidak bisa dibangun dengan saling menyerang, tetapi dengan kerja bersama dan saling menguatkan.
UMKM Kreatif bukan alat sensasi—tetapi kekuatan ekonomi daerah yang harus diberdayakan.
Dan Bone Bolango kreatif adalah kerja kolektif, bukan kerja satu orang.***
Insight NTB
Berita Baru
Berita Utama
Serikat News
Suara Time
Daily Nusantara
Kabar Tren
IDN Vox
Portal Demokrasi
Lens IDN
Seedbacklink







