RS Aloesaboe Dapat Kritikan Tajam dari Ronal Ali soal pengelolaan Menejemen RSUD Aloe Saboe

Jurnalis: Pengki Djoha
Kabar Baru, Gorontalo — Ronal Ali selaku ayah dari pasien yang telah menunggu berbulan-bulan untuk menjalani operasi di Rumah Sakit Aloesaboe, mengkritik keras skala prioritas manajemen rumah sakit. Ia menilai rumah sakit lebih memfokuskan anggaran pada rehabilitasi gedung yang masih 85% layak digunakan, sementara pelayanan yang sangat dibutuhkan pasien justru terhambat karena keterbatasan alat medis yang terjadi hampir di semua poli.
“Anak saya sudah menunggu lama untuk operasi penting, tapi terus tertunda karena rumah sakit belum mengadakan apa yang jadi kebutuhan pasien. Penundaan ini diperparah dengan lamanya waktu tunggu hasil MRI yang baru keluar setelah lima bulan, dikarenakan manajemen rumah sakit tidak selektif dalam penggunaan BLUD yang hampir menyentuh 200 miliar di tahun 2025 sehingga operasi pun harus ditunda,” ujar Ronal Ali dengan nada kecewa.
Selain itu, Ronal juga kecewa dengan Wakil Direktur RSUD Dr. Boby yang terkesan meremehkan kami sebagai pasien, WhatsApp saya diblokir, padahal saya butuh kepastian alat untuk operasi itu ada.
“Dr. Boby, gaji Anda itu dari pajak kami, dan rumah sakit itu adalah tempat MELAYANI dan bukan DILAYANI.” Tegas Ronal Ali Kepada Media Kabarbaru.co, Senin (20/10/2025)
Ronal Ali juga menyangkan kebijakan manajemen rumah sakit, khususnya terkait jatah operasi penggantian sendi untuk lansia yang diatur oleh Wakil Direktur Dr. Boby, di mana hanya satu orang lansia yang bisa menjalani operasi setiap bulan. Ia menilai kebijakan tersebut tidak tepat, terutama bagi pasien yang tidak memiliki BPJS dan harus membayar sendiri. “Orang tanpa BPJS itu harus diatur dan pasien seperti ini seharusnya didahulukan karena mereka sangat membutuhkan pelayanan,” tegasnya.
Ia menegaskan bahwa pelayanan pasien harus menjadi prioritas utama rumah sakit khususnya makanan, obat-obatan, dan alat medis, bukan sekadar pengembangan infrastruktur fisik. “Keselamatan dan kesehatan pasien harus didahulukan. Pembangunan gedung baru memang penting, tapi tidak boleh mengorbankan kebutuhan mendesak pasien,” tegas Ronal Ali.
Ronal Ali juga menyayangkan bahwa semangat “Take Line Kota Gorontalo” (TORANG BEKENG BAE) seharusnya tercermin dalam pelayanan rumah sakit. “Jika Gorontalo ingin dikenal baik, pelayanan kesehatan harus sejalan dengan slogan tersebut, memberikan layanan terbaik dan memprioritaskan pasien,” tambahnya.
Kritikan ini menjadi peringatan bagi manajemen RS Aloesaboe untuk segera mengevaluasi dan menata ulang skala prioritas penggunaan anggaran agar pelayanan dapat berjalan optimal dan pasien tidak lagi mengalami penundaan yang merugikan. Masyarakat berharap rumah sakit dapat memperbaiki pelayanan demi menjaga kepercayaan dan memberikan layanan kesehatan yang benar-benar memihak
Hingga berita Ini Terbit Kabarbaru.co Masi berupaya Menghubungi Pihak dari RSUD Aloesaboe
Dan demi Keberimbangan Berita Apabila ada pihak yang merasa di sebut dalam berita ingin menggunakan hak jawabnya hubungi kontak Redaksi kami 082119487706 ( wa)