Tanpa Toleransi, Mahasiswa Unanda Tuntut Kampus Keluarkan Pelaku Pelecehan Seksual

KABARBARU, PALOPO – Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Aliansi Peduli Kampus gelar unjuk rasa di depan Kantor Rektorat Universitas Andi Djema. Selasa, (09/11/2021).
Pada unjuk rasa tersebut, mahasiswa menduga bahwa pihak rektorat sama sekali tidak mempedulikan nasib korban, dalam hal ini kasus dugaan pemerkosaan.
Mahasiswa meminta agar pelaku pelecehan seksual dikeluarkan dari Kampus.
Juandi, Jendral Lapangan dalam orasinya mengatakan bahwasanya pihak rektorat harus bertanggung jawab atas pelecehan seksual. “Apapun dalihnya, kekerasan seksual tidak boleh ditoleransi. Dan pihak kampus harus fair melihat kondisinya, apalagi pelaku adalah Staf Kampus Unanda itu sendiri. Ini menyangkut masa depan korban, karena akan mengalami bullying dan trauma psikis berkepanjangan,” paparnya.
Sementara itu, salah satu demonstran, Tandi Bali mengatakan, mahasiswa Unanda sangat berharap agar pelaku segera diberikan sanksi seberat beratnya.
“Dalam hal ini DO, karna ini menyangkut fobia psikologis mahasiswa dan apabila pelaku tidak ditindak lanjuti, maka kampus berpotensi membuka keran kekerasan seksual didalam kampus. ini sudah menyangkut martabat kampus”, tegasnya.
Menanggapi unjuk rasa tersebut, Wakil Rektorat III, Dr. Ishak Runi mengatakan jika pihaknya masih menunggu hasil perkara dari pihak Kepolisian.
“Kami juga akan mengadakan rapat Senat. Lalu aspirasi mahasiswa diutarakan dalam rapat tersebut. Sementara pihak Internal kampus disibukan karna akan mengadakan KKN dan wisuda”, katanya.