Medco Energi Diduga Lalai Jaga Aset Perusahaan Buntut Kebocoran Pipa di Sumsel

Jurnalis: Rifan Anshory
Kabar Baru, Sumsel – Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatera Selatan, memanggil PT Medco E&P Indonesia menyusul insiden kebocoran pipa minyak di dua titik wilayah kabupaten setempat di Gedung Rapat Paripurna, Komperta, pada Senin (3/2) lalu.
Ketua DPRD PALI, Ubaidillah, secara tegas menyatakan, kebocoran ini mencerminkan sikap abai PT Medco terhadap pengamanan infrastrukturnya.
“Kelalaian dari pihak PT Medco E&P Indonesia yang tidak menjaga dan mengamankan aset dengan baik, sehingga menjadi sasaran oknum yang merusak,” tegasnya, dikutip pada Jumat (18/7).
Ubaidillah meminta pihak perusahaan segera mengambil langkah konkret guna membersihkan tumpahan minyak yang telah mencemari lingkungan sekaligus memulihkan kerusakan yang terjadi.
“Pihak Medco harus segera membersihkan limbah minyak yang telah mencemari lingkungan, dan melakukan ganti rugi atas dampak kebocoran pipa ini,” desaknya.
Senada, Wakil Ketua DPRD PALI, Firdaus Hasbullah, juga menuntut perusahaan bertanggung jawab atas kejadian tersebut, meski hal itu disebabkan oleh aksi vandalisme pihak lain.
“Kami juga mendesak agar PT Medco segera merelokasi area yang terdampak agar tidak menyebar lebih jauh,” ujarnya.
Sementara itu, Humas PT Medco E&P Indonesia, Yulianto, membantah adanya kelalaian internal dan menyatakan bahwa kebocoran terjadi akibat aksi vandalisme.
“Kebocoran pipa tersebut disebabkan oleh tindakan vandalisme, di mana pipa minyak tersebut digesek oleh oknum yang tidak bertanggung jawab,” jelasnya.
Diketahui, kebocoran pipa minyak PT Medco E&P Indonesia terjadi di Desa Talang Akar, Kecamatan Talang Ubi, dan Desa Tempirai, Kecamatan Penukal Utara, PALI.
Kebocoran ini menyebabkan pencemaran lingkungan di lima sungai yang menjadi sumber penghidupan masyarakat setempat.