Videotron Rp1,8 Miliar Disorot: Aktivis Sebut Pengkhianatan Prioritas Rakyat

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Karawang – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Karawang menuai kritik tajam setelah mengalokasikan anggaran sebesar Rp1,8 miliar untuk pengadaan videotron di kawasan Alun-alun Karawang.
Kebijakan ini dinilai kurang peka terhadap kebutuhan mendesak masyarakat, terutama di sektor pendidikan dan infrastruktur dasar.
Gabriel, aktivis mahasiswa yang juga menjabat sebagai Ketua Bidang Kesehatan dan Perlindungan Anak Serikat Mahasiswa Muslim Indonesia Jawa Barat (SEMMI Jabar), menyebut proyek tersebut sebagai bentuk “pembangunan kosmetik” yang lebih mengutamakan citra ketimbang pelayanan terhadap rakyat.
“Apa urgensinya membangun videotron senilai Rp1,8 miliar ketika ribuan anak masih belajar di ruang kelas yang sesak dan minim fasilitas? Ini bentuk pengkhianatan terhadap skala prioritas rakyat,” ujar Gabriel dalam keterangannya, Senin (14/7).
Ia menekankan bahwa prinsip penggunaan anggaran publik seharusnya berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat. Gabriel menyoroti kondisi desa-desa di Karawang yang masih menghadapi persoalan serius seperti jalan rusak, sekolah tidak layak, dan sanitasi yang buruk.
“Videotron ini tidak lahir dari kebutuhan riil masyarakat, melainkan dari obsesi akan tampilan kota yang gemerlap. Kita butuh pemimpin yang peka, bukan yang hanya mengejar proyek seremonial,” tegasnya.
Lebih lanjut, Gabriel menyebut bahwa proyek ini bertentangan dengan semangat efisiensi anggaran yang sebelumnya disuarakan oleh Presiden Prabowo Subianto dan Penjabat Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi.
“Mereka bicara soal penghematan, tapi di sisi lain justru boros untuk hal yang tidak esensial. Ini wajah kemunafikan kebijakan,” katanya.
Sebagai penutup, Gabriel memperingatkan bahwa pengabaian terhadap aspirasi rakyat dapat berdampak pada runtuhnya legitimasi pemerintah di mata publik.
“Uang rakyat bukan untuk proyek main-main. Jika suara rakyat terus diabaikan, jangan salahkan jika kepercayaan terhadap pemerintah perlahan menghilang,” tandasnya. (Vall)