Senator ARK Desak Solusi Permanen untuk Pengungsi Konflik Maybrat

Jurnalis: Zuhri
Kabar Baru, Sorong – Senator asal Papua Barat Daya, Agustinus R Kambuaya (ARK), menyerukan pentingnya solusi permanen bagi para pengungsi akibat konflik bersenjata di wilayah Aifat Timur, Kabupaten Maybrat. Ia menilai situasi yang terus berlarut-larut membuat para pengungsi hidup dalam ketidakpastian dan belum kunjung bisa kembali ke kampung halaman mereka.
“Mereka datang sebentar setelah dimobilisasi, tapi kemudian kembali lagi ke kampung tetangga atau ke Sorong. Ini menandakan bahwa belum ada rasa aman yang kuat di tengah masyarakat,” ujar Senator ARK, yang juga menjabat sebagai Anggota MPR For Papua dan Wakil Ketua DPP Desa Bersatu Provinsi Papua Barat Daya.
Menurutnya, jaminan keamanan harus datang dari semua pihak, tidak hanya TNI dan Polri. Jika salah satu pihak menjamin keamanan, sementara pihak lawan belum memiliki pandangan yang sama, maka siklus konflik akan terus berulang dan masyarakat tetap berada dalam situasi gamang.
“Konflik ini bukan bencana alam atau bencana sosial biasa, melainkan konflik bersenjata yang memiliki karakteristik dan pendekatan berbeda. Oleh karena itu, kita perlu berpikir secara komprehensif dan mencari solusi permanen untuk para pengungsi,” tegasnya.
Awal Juni 2025, Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) RI bersama Pemerintah Provinsi Papua Barat Daya dan Pemerintah Kabupaten Maybrat telah melakukan pertemuan serta kunjungan kerja guna meninjau langsung situasi di lapangan. Namun menurut Senator ARK, langkah-langkah itu belum cukup.
“Pemerintah memang telah merespons dengan bantuan pangan dan lain sebagainya, tapi itu belum menyentuh akar persoalan. Kita harus duduk bersama, melibatkan Komnas HAM, pihak Gereja, kedua pihak yang berkonflik, dan semua elemen masyarakat,” ujarnya.
Ia juga menyoroti pentingnya memperhatikan kebutuhan dasar pengungsi, mulai dari sandang, pangan, papan, hingga pendidikan, kesehatan, gizi, dan aspek psikologis lainnya.
“Hidup sebagai pengungsi itu tidak mengenakkan, apalagi jika harus menumpang di kota lain. Mereka kehilangan akses pada kehidupan normal, dan ini harus menjadi perhatian kita bersama,” ucapnya.
Senator ARK menegaskan bahwa penanganan pengungsi akibat konflik di Maybrat bukan hanya tanggung jawab pemerintah semata, tetapi seluruh komponen bangsa. Ia mendorong agar segera ada pendampingan yang tepat dan program yang dirancang secara khusus untuk mengakhiri penderitaan para pengungsi.
“Kita semua perlu menahan diri dan mulai memikirkan masa depan warga yang hingga kini masih berada di pengungsian. Tidak cukup hanya respons sesaat. Harus ada solusi permanen,” tutupnya.