Fasilitas Wall Climbing IAIN Madura Memakan Korban, Begini Kronologisnya

Jurnalis: Fahrur Rozi

Kabarbaru, Pamekasan – Seorang mahasiswa Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Madura, Fahrizal Qurtuby (FQ), meninggal dunia setelah terjatuh dari fasilitas wall climbing di lingkungan kampus pada Senin (5/5).

Mahasiswa Program Studi Pendidikan Islam Anak Usia Dini (PIAUD) itu sempat mendapat perawatan di RSUD Smart Pamekasan sebelum dinyatakan meninggal.

Insiden terjadi sekitar pukul 09.00 WIB. Berdasarkan keterangan salah satu mahasiswa yang mengetahui situasi pasca-kejadian, FQ saat itu diduga sedang memperbaiki bagian atas dari fasilitas wall climbing, bukan sedang melakukan latihan. Saat kejadian, ia disebut hanya ditemani dua orang rekannya di kantor organisasi.

“Setahu saya, almarhum naik ke wall climbing bukan untuk latihan, tapi untuk memperbaiki bagian atas yang rusak. Saat itu cuma ada dua orang temannya di kantor organisasi,” ujar M, salah satu mahasiswa.

Rekan-rekan FQ disebut baru menyadari keberadaan korban di atas wall climbing setelah terdengar teriakan dan menemukan FQ dalam kondisi tengkurap. Ia langsung dilarikan ke rumah sakit. Meski korban disebut mengenakan tali, dugaan sementara menyebutkan bahwa tidak ada alat pengaman yang sesuai prosedur saat aktivitas dilakukan.

Pasca peristiwa tersebut, mencuat berbagai pandangan dari kalangan mahasiswa terkait kelayakan fasilitas dan standar keselamatan yang diterapkan. Beberapa pihak menyebut alat panjat yang digunakan tidak layak dan korban tidak menggunakan pengaman saat berada di ketinggian.

“Banyak isu yang berkembang, terutama soal fasilitas yang dianggap tidak layak pakai dan tidak adanya pengaman sesuai standar. Ini yang perlu diklarifikasi oleh pihak kampus dan organisasi,” ujar M, mahasiswa yang turut mengamati perkembangan pasca-kejadian

Hingga berita ini diturunkan, belum ada penjelasan resmi dari pihak organisasi kemahasiswaan tempat korban bernaung maupun dari pihak kampus terkait kronologi dan tanggung jawab atas penggunaan fasilitas tersebut.

Pihak keluarga dan civitas akademika pun berharap ada kejelasan terkait penyebab pasti kecelakaan serta evaluasi menyeluruh terhadap standar keselamatan di lingkungan kampus.