Lahan Tebu Milik PTPN 1 Regional 5 Kebun Kalitelepak Ludes Terbakar

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Lahan tebu milik Perkebunan Nusantara (PTPN)1 Regional 5 Kebun Kalitelepak, ludes terbakar. Peristiwa tersebut terjadi pada hari Jum,at, 22 November 2024 sekitar pukul 13.00. wib.
Pantauan media dilapangan lahan tebu yang terbakar merupakan lahan tebu sisa panen Tebang Muat Angkut (TMA) musim giling tahun 2024.
Menurut keterangan Sarman, salah satu warga yang berhasil ditemui oleh wartawan di lokasi kejadian, peristiwa terbakarnya lahan tebu itu terjadi pada hari Jum,at, (22/11/2024) sekitar pukul 13.00. wib.
“Hari Jum,at itu kejadianya mas,” ujarnya.
Kata pria yang mengaku asal Desa Tulungrejo, Kecamatan Glenmore, tersebut, lahan tebu yang terbakar kurang lebih 4 (empat) hektar.
“Yang didepan ini kurang lebih 4 hektaran mas, namun katanya dibelakangnya lagi ada yang terbakar juga. Namun kami tidak tahu berapa luasnya,” paparnya.
Namun kata Sarman, lahan tebu yang terbakar itu oleh pihak kebun Kalitelepak, langsung disikapi dengan cara dicacah menggunakan mesin rotari tanpa di produksi.
“Mungkin karena lahan tebu habis kebakaran dan tebunya tidak bisa diproduksi sehingga langsung dicacah menggunakan rotari oleh pihak perkebunan mas,” ucapnya.
“Selain dicacah menggunakan rotari, batang tebu itu juga di kepras menggunakan mesin potong rumput sehingga tidak nampak jika lahan tersebut habis kebakaran mas,” imbuh Sarman.
Sementara Khubul Wathoni Ahsani Taqwin, Manager Kebun Kalitelepak saat dikonfirmasi mengatakan Saat kebakaran, segera dilakukan pemadaman oleh tim keamanan yang patroli.
“Dan hal ini telah kami laporkan kepada pimpinan. Tebu yang terbakar segera kami tebang dan lakukan seleksi mata tunas yang masih segar untuk dipakai sebagai bahan tanam,” jelasnya.
Menurut Manager yang akrab disapa Ahsan, tersebut, Keprasan dengan mesin mempermudah meratakan tunggak tebu agar pertumbuhan berikutnya merata. Tebu tetap bisa diproduksi asal diselamatkan dengan gerakan yang cepat (keprasan).
“Serta berikutnya akan dilanjutkan dengan penanganan budidaya lanjutan, antara lain ; stelah tunas tumbuh dilakukan pemupukan menggunakan traktor dengan implemen Suva, serta diikuti dengan bumbun ketika tebu sudah mencapai tinggi maksimal sekitar 60 cm,” terangnya.
Dengan kejadian ini sebagian warga menilai jika pihak kebun Kalitelepak sengaja membersihkan lokasi kejadian terbakarnya lahan tebu dengan cara mengerahkan pekerja untuk segera mengepras batang – batang tebu bekas kebakaran.
Warga menduga apa yang dilakukan oleh pihak PTPN 1 kebun Kalitelepak ini untuk menghilangkan bekas kebakaran. Dengan begitu bekas lahan kebakaran tidak nampak dipandang mata.
“Menurut kami semua itu dilakukan semata – mata untuk menutupi agar seolah peristiwa kebakaran itu tidak ada saja,” ujar RA, warga Glenmore, Banyuwangi, yang tidak mau disebutkan namanya.
Sekedar untuk diketahui, peristiwa tersebut mengingatkan kita pada pembajakan lahan tebu di Afdeling Polean Kebun Kalitelepak beberapa hari yang lalu. Setelah mendapat sorotan dari Aliansi Pemuda Peduli Masyarakat (APPM) Kabupaten Banyuwangi dan beberapa awak media pihak Kebun Kalitelepak langsung Gerak Cepat (Gercep) melakukan pembajakan lahan. (*)