Warga Tinelo Keluhkan Pabrik Busa Diduga Gunakan Bahan Kimia Berbahaya, Kesehatan Warga Terancam

Jurnalis: Pengki Djoha
Kabarbaru, Gorontalo— Firman, warga Desa Tinelo, mengungkapkan keresahan mendalam akibat polusi berbahaya yang berasal dari proses pengolahan pembuatan busa di pabrik yang diduga beroperasi tanpa izin resmi. Proses tersebut diduga menggunakan bahan kimia beracun yang tersebar melalui udara, menyebabkan sesak napas dan gangguan pernapasan bagi warga sekitar, terutama mertua Firman.
“Kondisi ini sangat mengkhawatirkan. Mertua saya, seorang ibu yang sudah lanjut usia, sering mengalami sesak napas dan gangguan pernapasan akibat paparan bahan kimia berbahaya yang diduga dilepaskan selama proses pembuatan busa di pabrik. Kami juga merasakan berbagai gangguan kesehatan lain yang diduga berasal dari paparan bahan kimia tersebut,” ujar Firman dengan penuh keprihatinan.

Firman menambahkan bahwa dugaan penggunaan bahan kimia ini diperkuat oleh keterangan koordinator pabrik saat dimintai keterangan oleh kepala desa di kantor desa. “Koordinator pabrik membenarkan bahwa memang ada penggunaan bahan kimia dalam proses pengolahan pembuatan busa,” katanya.
Selain itu, warga juga mengeluhkan pembakaran limbah dari pabrik yang menghasilkan asap sangat bau dan menyengat, semakin memperburuk kondisi udara di lingkungan mereka.

Lisna, istri Firman, menambahkan bahwa bau penguapan bahan kimia yang sangat kuat dan menyengat membuatnya sering merasa sesak napas
“Bau kimia itu sangat tajam dan berbahaya, sampai membuat saya sesak napas ” kata Lisna.
Selain itu, warga lain, Yunus Palada, juga mengeluhkan batuk dan rasa gatal yang muncul dari zat kimia dari proses pembuatan busa dan pembakaran limbah mulai menyebar di lingkungan mereka. Kondisi ini menunjukkan dampak serius dari penggunaan bahan kimia berbahaya yang diduga tidak terkendali.
Firman menambahkan bahwa warga telah berulang kali melaporkan masalah ini ke pemerintah desa, namun hingga kini belum ada tindakan nyata yang diambil.
“Kami merasa diabaikan dan tidak mendapatkan perlindungan yang layak. Pemerintah harus segera bertindak untuk menghentikan penggunaan bahan kimia berbahaya ini agar kesehatan warga tidak semakin terancam,” tegasnya Kepada Media Kabarbaru.co, Senin(20/10/2025).
Selain dampak kesehatan, Firman juga mengkhawatirkan potensi bahaya kebakaran dari pabrik yang dekat dengan pemukiman warga. “Jika terjadi kebakaran akibat bahan kimia mudah terbakar, rumah-rumah kami bisa ikut terdampak. Pertanyaannya, siapa yang bertanggung jawab atas kerugian dan keselamatan kami?” ujarnya.
Terakhir, Firman menegaskan bahwa kasus ini menjadi peringatan serius akan perlunya pengawasan ketat dan penegakan hukum yang tegas terhadap industri yang diduga menggunakan bahan kimia berbahaya tanpa izin. Ia berharap pemerintah tidak hanya mengeluarkan pernyataan, tetapi juga segera mengambil langkah konkret demi kesejahteraan dan keselamatan warga Desa Tinelo.