UNG Gelar Monev Internal PKM Pemanfaatan Limbah Jagung di Desa Bulontangi, Ketua Tim Sampaikan Apresiasi

Jurnalis: Pengki Djoha
KABAR BARU, GORONTALO — Universitas Negeri Gorontalo (UNG) melaksanakan monitoring dan evaluasi (monev) internal terhadap program Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang berfokus pada optimalisasi pemanfaatan limbah jagung sebagai pupuk organik di Desa Bulontangi, Kecamatan Bulango Timur, Kabupaten Bone Bolango.
Program PKM bertema “Optimalisasi Pemanfaatan Limbah Jagung sebagai Sumber Pupuk Organik dalam Upaya Peningkatan Produksi Tanaman Hortikultura di Desa Bulontangi” ini didanai oleh hibah dari Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Kemendiktissaintek) dengan dukungan pelaksanaan dari LPPM UNG. Tim PKM UNG diketuai oleh Rival Rahman, S.P., M.Si., yang didampingi anggota Echan Adam, SE., MM, dan Silviana Arsyad, S.P., M.Si.
Monev internal ini bertujuan mengevaluasi efektivitas sosialisasi, partisipasi masyarakat, dukungan stakeholder, dan potensi keberlanjutan program. Hasil monev menunjukkan sosialisasi efektif meningkatkan pemahaman masyarakat tentang manfaat limbah jagung sebagai pupuk organik. Partisipasi masyarakat, khususnya Kelompok Tani Moawota, sangat baik, dan program mendapat dukungan penuh dari Kepala Desa Bulontangi serta Kepala BPP Kecamatan Bulango Timur.
Ketua Tim PKM, Rival Rahman, menyampaikan apresiasi kepada Kemendiktissaintek atas dukungan dana hibah, LPPM UNG atas dukungan pelaksanaan kegiatan, serta kepada Kepala Desa Bulontangi, Kepala BPP Kecamatan Bulango Timur, dan seluruh warga Desa Bulontangi, khususnya Kelompok Tani Moawota, atas partisipasi aktif dan kontribusi positif mereka.
“Kegiatan monev ini penting untuk memastikan program PKM memberikan dampak positif berkelanjutan bagi masyarakat. Kami berharap limbah jagung yang selama ini dianggap sampah dapat dimanfaatkan menjadi pupuk organik bernilai ekonomis, mendukung pertanian ramah lingkungan dan berkelanjutan di desa ini,” ujar Rival Rahman.
Monev merekomendasikan perlunya pendampingan dan pelatihan lanjutan kepada masyarakat agar pemanfaatan limbah jagung sebagai pupuk organik dapat dilakukan mandiri dan berkelanjutan. Evaluasi berkala juga diperlukan untuk mengukur dampak program terhadap peningkatan produksi tanaman hortikultura di Desa Bulontangi.