Tingkatkan Profesionalisme Guru, Dispenndik Banyuwangi Gelar Acara Peningkatan Profesionalisme Guru Agama 2025

Jurnalis: Joko Prasetyo
KABAR BARU, BANYUWANGI – Dinas Pendidikan (Dispendik) Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, menggelar acara Peningkatan Kompetensi Guru Agama Tahun 2025, pada Kamis, (18/4/2025). Kegiatan tersebut digelar digedung Sekolah Menengah Pertama Negeri (SMPN) 1 Cluring.
Kegiatan yang dihadiri oleh Kabid SMP Dispendik Banyuwangi, itu digeber pada 17 dan 18 April 2025 itu diikuti oleh 400 (Empat ratus) guru Pendidikan Agama Islam (PAI) se Kabupaten Banyuwangi.
Kepada awak media kegiatan itu digelar dengan tujuan meningkatka profesional guru, terutama guru pendidikan Agama Islam.
“Profesionalisme guru adalah kemampuan dan keterampilan yang dimiliki guru untuk menjalankan tugasnya sebagai pendidik,” kata Didik Eko Wahyudi, S.pd. pada Rabu, (18/4/2025).
Menurut Kabid SMP Dispendik Kabupaten Banyuwangi, tersebut profesionalisme guru mencakup kompetensi, sikap, dan tanggung jawab. Profesionalisme guru kompetensi,
menguasai materi pembelajaran, kurikulum, dan metodologi keilmuan sikap bertanggung jawab, jujur, sabar, dan menjadi panutan.
“Sedangkan tanggung jawab, melaksanakan tugas pokoknya dengan baik,” katanya.
Diungkapkan oleh Didik Eko Wahyudi, profesionalisme guru dapat diwujudkan melalui, penguasaan ilmu pengetahuan yang kuat, penguasaan metode dan model mengajar, penguasaan teknologi pembelajaran kemampuan merencanakan, melaksanakan, dan mengevaluasi pembelajaran.
“Kemampuan memecahkan masalah,kemampuan mengidentifikasi dan menangkap persoalan, kemampuan berpikir abstrak, kemampuan menggunakan nalar, kemampuan dasar dalam penelitian, kemampuan menguasai masalah akademik,” ujar Didik Eko Wahyudi.
Sedangkan profesionalisme guru, kata pria yang akrab disapa Didik, itu dapat ditingkatkan melalui. Pertama memahami tuntutan standar profesi, mencapai kualifikasi dan kompetensi yang dipersyaratkan
Membangun hubungan kesejawatan yang baik. Kedua mengikuti pelatihan dan pendidikan profesi guru. Yang ketiga mengadopsi teknologi digital dalam kegiatan pembelajaran. Dan yang keempat ,menggunakan media dan metode pembelajaran yang kontekstual dan variatif.
“Jika semua itu sudah dilakukan dan dijalani kami sangat yakin gura agama di Banyuwangi, Jawa Timur, ini tidak perlu diragukan lagi kompentensinya,” terang Kabid SMP Dispendik Kabupaten Banyuwangi. (*)