Berita

 Network

 Partner

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store

Soal Dugaan Penganiayaan Siswa, PETA Ancam Lapor dan Geruduk SDN 6 Jajag Banyuwangi

Ketua PETA Nusantara Blambangan, Banyuwangi, Solehudin. (Foto: Dok)..

Jurnalis:

KABAR BARU, BANYUWANGI – Ketua Organisasi Masyarakat (Ormas) PETA Blambangan Nusantara Banyuwangi, menyayangkan pernyataan Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 6 Jajag, Kecamatan Gambiran soal dugaan penganiayaan yang dilakukan oleh oknum guru olah raga terhadap siswa kelas V beberapa hari lalu.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Solehudin, Ketua ormas PETA Blambangan Nusantara, kepada awak media pada, Selasa, (5/3/2024).

Jasa Backlink & Press Release

“Terus terang kami sangat menyayangkan pernyataan Kepsek SDN 6 Jajag, yang menyebut pemukulan terhadap siswa sebagai pendisiplinan,* kata Solehudin.

Solehudin mengungkapkan jika persoalan ini tidak boleh di biarkan begitu saja. Ini harus ada tindakan, ini kasus kekerasan terhadap siswa. Karena siswa kelas V itu masih di bawah umur.

“Anak di bawah umur harus mendapat perlindungan, apalagi anak masih sekolah seharusnya harus mendapat pendidikan dan perlindungan dari guru atau pihak sekolah,” ujarnya.

Kepada wartawan, Solehudin mengaku jika saat ini sedang kordinasi dengan tim guna membahas kasus yang terjadi di SDN 6 Jajag Banyuwangi tersebut.

“Masih kita rapatkan dengan tim, jika nanti perlu kita laporkan ya kita laporkan kasus perlindungan anaknya. Dan jika nanti perlu ada gerakan kita siap geruduk SDN 6 Jajag,” ungkap Solehudin.

Kata Solehudin, jika Kepsek SDN 6 Jajag, menyebut pemukulan hingga luka karena pendisiplinan terhadap siswa, kan lucu to. Apakah mendidik siswa harus dengan memukul.

“Pernyataan Kepsek ini tidak masuk akal. Masak mendisiplinkan siswa harus dengan memukul,” terang Solehudin.

Seperti diketahui, kasus dugaan pemukulan terhadap siswa kelas V SDN 6 Jajag, Kecamatan Gambiran, Banyuwangi, yang dilakukan oleh oknum guru terjadi pada Jum,at, (1/3/2024).

Diberitakan sebelumnya, saat dikonfirmasi awak media dikantornya Sunarsih, Kepala Sekolah (Kepsek) SDN 6 Jajag pada Senin, (4/3/2024) membenarkan kejadian tersebut.

“Iya pak, emang terjadi peristiwa tersebut di sekolah kami,” ujarnya.

Namun demikian, Sunarsih membantah jika peristiwa tersebut disebut sebagai penganiayaan terhadap siswa.

“Itu bukan penganiayaan pak, namun hanya sebatas pendisiplinan kepada siswa yang dilakukan oleh guru,” paparnya.

Selain membenarkan adanya pemukulan di sekolahnya, Sunarsih juga membenarkan jika korban (siswa) mengalami luka di bagian tubuhnya.

“Benar, siswa mengalami luka, hingga ada tiga jahitan,” imbuh Sunarsih, Kepala Sekolah SDN 6 Jajag, Banyuwangi.

Sunarsih juga mengungkapkan jika pemukulan tersebut dilakukan oleh guru olah raga. Dan korbanya adalah siswa kelas V. Adapun kejadianya saat mata jam pelajaran olah raga dihari Jum,at, (1/3/2024) kemarin.

“Pelakunya guru olah raga, dan peristiwa itu terjadi saat jam olah raga,” terangnya.

Namun demikian, Kepsek SDN 6 Jajag tersebut mengaku jika persoalan tersebut sudah selesai dengan cara kekeluargaan.

“Sudah selesai semua dengan cara kekeluargaan. Saat itu diselesaikan di Polsek Gambiran,” jelentrehnya. (*)

Kabarbaru Network

https://beritabaru.co/

About Our Kabarbaru.co

Kabarbaru.co menyajikan berita aktual dan inspiratif dari sudut pandang berbaik sangka serta terverifikasi dari sumber yang tepat.

Follow Kabarbaru

Get it on Google play store
Download on the Apple app store