Petinggi Demokrat Sumenep Inisial IW Terseret Dugaan Korupsi Dana Pokir

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabar Baru, Sumenep – Nama petinggi Partai Demokrat Kabupaten Sumenep berinisial IW kembali mencuat dalam pusaran dugaan penyimpangan dana Pokok Pikiran (Pokir) DPRD setempat.

IW diduga kuat menjadi aktor utama praktik “jual beli” aspirasi rakyat melalui skema fee proyek yang cukup besar.

Hal itu diungkap aktivis Dear Jatim, M. Ferdy Dwi Hidayat, dalam laporan resminya tertanggal 31 Mei 2024 lalu.

Dari hasil penelusurannya, potongan fee proyek bisa mencapai 25 hingga 30 persen dari total anggaran, dengan dana aspirasi yang diperdagangkan melalui peran koordinator lapangan.

“Bahkan ditemukan proyek fiktif, tumpang tindih, hingga laporan pertanggungjawaban yang bermasalah,” ujarnya, Sabtu (13/9).

Ferdy menjelaskan, praktik ini sudah berlangsung sejak 2021. Pada tahun pertama, dana Pokir disalurkan lewat kelompok masyarakat.

Namun, pada 2022–2023, mekanismenya berganti menjadi Bantuan Keuangan Khusus (BKK) Desa yang langsung masuk ke kas desa, dan justru memperbesar celah penyimpangan.

“Ia bukan hanya menarik fee hingga 25 persen, melainkan juga pernah menangani sendiri proyek di salah satu desa dapil 4, termasuk mendatangkan material bangunannya,” tambahnya.

Meski begitu, kasus ini masih berjalan lambat. Padahal, laporan Dear Jatim dengan nomor 44/DEARJATIM/LP/V/2024 sudah diterima sejak Mei lalu.

Bahkan, tindak lanjut penyelidikan juga sudah dituangkan dalam SP2HP bernomor B/1391/X/RES.3.3/2024/Satreskrim pada 4 Oktober 2024.

Selain itu, puluhan kepala desa dan sejumlah saksi telah diperiksa oleh Polres Sumenep.