Pesan Wabup Sumenep ke Jurnalis: Kritik Saya Meski Kiai

Jurnalis: Rifan Anshory

Kabarbaru, Sumenep – Wakil Bupati (Wabup) Sumenep, KH. Imam Hasyim, menegaskan dirinya tidak alergi dengan karya jurnalistik para wartawan.

Hal itu disampaikan pada saat acara penutupan Pelatihan Jurnalistik PWRI Sumenep di Uniba Madura, Sabtu (15/3).

Dalam testimoninya, Wabup meminta awak media tidak sungkan mengkritik kebijakannya sekalipun statusnya seorang kiai.

“Walaupun di pemerintahan di Sumenep ini, Wakil Bupatinya itu dipegang oleh tokoh, (kiai:red) yakni saya sendiri. Itu tidak menjadikan kalian semua bungkam seribu bahasa. Kami tak ingin kalian seperti itu,” ujarnya, Minggu (15/3).

Namun, Wabup menekankan, kritik yang ditulis para jurnalis mesti bersifat membangun, bukan merusak.

“Kalian dilatih menjadi wartawan sejatinya agar kritis tapi konstruktif, bukan kritis tapi destruktif,” tegasnya.

Karena itu, pihaknya mengajak para wartawan bahu-membahu mengawal kebijakan dan pembangunan Sumenep, yang lebih maju dan sejahtera.

“Yang saya inginkan bagaimana ke depan Sumenep lebih baik. Kalau baik, mari kita dukung, kalau sekiranya melempem, mari kita gas (kritik:red), agar Sumenep menjadi baldatun tayyibatun ghofur,” tegasnya.

Sebab, kata Wabup, peran jurnalis sangat vital di negeri ini, khususnya di Sumenep, sehingga harus gotong-royong ke depannya.

“Pers merupakan pilar keempat demokrasi indonesia yang diberikan oleh pemerintah Indonesia, khususnya Sumenep,” pungkasnya.