Penumpukan Kendaraan di Perlintasan Liar Stasiun Purwakarta Mengganggu Pengguna Jalan Lainnya

Jurnalis: Deni Aping
Kabar Baru, Purwakarta – Penumpukan kendaraan roda dua terjadi di bahu kiri dan kanan pintu perlintasan liar di KM 103+4/5, Emplasemen Stasiun Purwakarta, yang saat ini masih dapat dilalui oleh satu kendaraan. Kondisi ini tidak hanya mengganggu kelancaran lalu lintas, tetapi juga berpotensi membahayakan keselamatan pengguna jalan lainnya.
Meskipun PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 2 Bandung telah mengumumkan rencana penutupan perlintasan liar tersebut pada Rabu (30/10/2024), situasi di lapangan menunjukkan adanya celah yang justru memperburuk keadaan. Warga yang melintas menilai, ruang yang masih tersedia untuk satu kendaraan roda dua menciptakan risiko yang lebih besar dibandingkan sebelumnya.
“Kami melihat pernyataan Manager Humas PT KAI Daop 2 Bandung, Ayep Hanapi, bahwa penutupan perlintasan liar bertujuan untuk meningkatkan keselamatan, tampaknya tidak sejalan dengan kenyataan di lapangan,” ungkap Dadang salah satu warga yang melintas, pada Jumat, 1 November 2024.
Warga tersebut menekankan pentingnya tindakan tegas dalam menutup perlintasan liar ini untuk mencegah potensi kecelakaan. Ia berharap pihak PT KAI segera menindaklanjuti rencana penutupan secara efektif dan sesuai dengan ketentuan yang berlaku. “Keamanan harus menjadi prioritas utama, dan tindakan yang diambil harus sejalan dengan Pasal 91 ayat 1 Undang-Undang (UU) Nomor 23 Tahun 2007 tentang Perkeretaapian,” tambahnya.
Sementara itu, sejumlah pengendara juga mengeluhkan situasi ini. Ruang yang diberikan untuk satu kendaraan menyebabkan penumpukan di akses jalan Lodaya menuju jalan utama (Jl. Kapten Halim), serta di jalan Ateng Sarton (Jl. Gudang).
“Tumpukan kendaraan roda dua yang akan melintas ke perlintasan kereta api sangat mengganggu kendaraan lain yang menuju jalan utama. Intinya, jangan menunggu ada korban sebelum bertindak tegas,” ungkap Irfan salah satu pengendara roda empat.
Situasi ini menjadi perhatian serius bagi masyarakat Purwakarta, yang berharap langkah-langkah konkret segera diambil untuk menjamin keselamatan di perlintasan sebidang. Masyarakat menanti tindakan nyata dari PT KAI dan pihak berwenang agar kejadian serupa tidak terulang di masa depan.