Pengembangan myPertamina dalam Perspektif Pendekatan Kontemporer Pengembangan Sistem Informasi

Editor: Ahmad Arsyad

Kabar Baru, Kolom- Pengembangan aplikasi myPertamina merupakan langkah konkrit yang diambil oleh BUMN Pertamina melalui anak usahanya PT. Pertamina Patra Niaga seperti yang dikutip dari CNBC Media (2022). Pengembangan ini tercipta dari kondisi harga minyak dunia saat itu yang melonjak tajam hingga US$100 per barel.

Terlihat dari Gambar 1. pada tahun 2022 terjadi lonjakan tajam harga minyak dunia yang disebabkan oleh perang Ukraina-Rusia. Hal ini mendukung cara yang diterapkan oleh PT. Pertamina Patra Niaga untuk mendaftarkan setiap kendaraan yang layak diberikan subsidi. Maka, myPertamina menjadi jawaban yang diharapkan bisa menyelesaikan masalah ini.

Dalam kajian ini, akan ditinjau proses pengembangan myPertamina dengan pendekatan kontemporer dalam pengembangan sistem informasi, melakukan identifikasi kekuatan dan kelemahan berdasarkan sumber terpercaya.

Pendekatan Pengembangan Sistem

Pendekatan pengembangan sistem yang dapat digunakan untuk mengamati proses adaptasi myPertamina dapat seperti berikut (Dimaggio, & Powell, 1983):

• Isomorfisme Koersif, cara ini diterapkan karena adanya tekanan eksternal untuk bisa meringankan APBN Subsidi BBM yang melonjak akibat kenaikan harga minyak dunia
• Isomorfisme Mimetik, hal ini juga diterapkan untuk mengantisipasi atau sebagai respon standar akibat ketidakpastian harga minyak dunia, sementara kebutuhan konsumsi BBM di Indonesia terus meningkat
• Isomorfisme Normatif, setelah muncul ujicoba penggunaan myPertamina, asosiasi pengusaha SPBU mengikuti rambu-rambu dari pemerintah untuk menggunakan aplikasi myPertamina

Kurang optimalnya penerapan aplikasi myPertamina di Indonesia juga disebabkan oleh rendahnya peran aplikasi untuk memberikan Tanggung jawab terhadap pengguna aplikasi myPertamina karena developer aplikasi belum penuh menempatkan tanggungjawab pengguna akan aplikasi yang digunakan saat ini (Bostrom & Heinen, 1977).

Teori yang tepat digunakan dalam proses pengembangan myPertamina adalah Teori Institusi atau Teori Isomorfisme Institusi (Dimaggio & Powell, 1983; Weerakkody, et al., 2016). Hal ini dikarenakan myPertamina didukung oleh pemerintah Indonesia selaku institusi negara dan Perusahaan milik negara sebagai pihak swasta yang mengelola distribusi BBM di Indonesia.

Melalui penerapan aplikasi myPertamina juga terjadi perubahan pola pengambilan Keputusan karena manajemen sistem informasi sebab inisatornya adalah Perusahaan milik negara dan didukung oleh Kementerian dan Presiden selaku pemimpin tertinggi di Indonesia, dan saat terjadi kegagalan maka yang mengubah pola adaptasinya juga berdasarkan Keputusan dari pucuk pimpinan (Laudon & Laudon, 2022).

Untuk melihat bagaimana potensi kekuatan dan kelemahannya proses pengembangan myPertamina hingga saat ini seperti berikut:

• Kekuatan: penggunaan yang semakin masif dari myPertamina oleh pengguna/Masyarakat Indonesia akan meningkatkan fleksibilitas dalam proses isi bahan bakar di SPBU, selain itu data yang diperoleh akan menunjukkan secara uptodate kepada Pertamina dan Kementerian seberapa besar konsumsi harian BBM rakyat Indonesia dan akan mempermudah pembuat kebijakan untuk memperkuat sistem myPertamina
• Kelemahan: Keamanan dan privasi data menjadi momok mengerikan dalam penggunaan sistem informasi, sehingga pembaharuan terus menerus infrastruktur teknologi wajib dilakukan dan hal ini tentu akan berpengaruh pada meningkatnya biaya perawatan aplikasi myPertamina

Melihat potensi potensi kekuatan dan kelemahan tersebut, maka diperlukan analisis lebih lanjut terhadap inovasi dan transformasi myPertamina dan tools pendukungnya agar tercipta aplikasi yang lebih efektif, efisien dan bermanfaat bagi semua masyarakat. Dapat dilakukan dengan cara analisis HOT-FIT yang merupakan pengembangan lebih lanjut dari model keberhasilan IT dan Sistem Informasi (Yusof, et al.,2008).

Setelah dilakukan Analisa HOT-FIT, saran selanjutnya adalah mempersiapkan inovasi dan tranformasi digital yang dapat mendukung penggunaan myPertamina dan kebijakan yang harus mengikutinya, untuk mempersiapkan hal tersebut dapat dengan cara seperti melihat keadaan eksisting Lembaga, melihat kebutuhan inovasi digital dan transformasi digital, mempersiapkan bentuk organisasi digital yang baru, mempersiapkan infrastruktur kelembagaan digital yang baru, dan melegitimasi perubahan kelembagaan tersebut (Hinings, et al., 2018).

*) Penulis adalah Daniel Jesayanto Jaya, Peneliti yang fokus pada bidang Pendidikan dan Pelatihan Vokasional, Pendidikan Teknik Sipil, Bangunan Sipil, Konstruksi Jalan, Manajemen Konstruksi, serta Disabilitas Vokasional.