Optimalisasi Produksi Sagu di Desa Kweel melalui Teknologi Hybrid yang Ramah Lingkungan

Jurnalis: Wafil M

Kabar Baru, Papua Selatan – Dalam rangka mendukung pemberdayaan petani lokal dan meningkatkan produktivitas pertanian sagu, kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Peningkatan Produktivitas Petani Sagu melalui Aplikasi Teknologi Mekanisasi Pati Sagu dengan Pemanfaatan Sumber Energi Hybrid” telah berhasil dilaksanakan di Desa Kweel, Kabupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan.

Kegiatan ini melibatkan partisipasi aktif petani sagu, tim pengabdian masyarakat yang terdiri dari Dosen dan Mahasiswa Universitas Musamus, serta tokoh adat dan tokoh masyarakat. Program ini bertujuan untuk memperkenalkan teknologi mekanisasi dalam pengolahan pati sagu yang mengandalkan sumber energi hybrid. Teknologi ini memanfaatkan kombinasi energi terbarukan, seperti tenaga surya, dengan energi konvensional, sehingga meningkatkan efisiensi proses produksi sekaligus mendukung keberlanjutan lingkungan.

Peningkatan Produktivitas dan Kualitas Salah satu capaian utama dari kegiatan ini adalah meningkatnya produktivitas pengolahan sagu. Dengan menggunakan alat mekanisasi yang dirancang khusus, proses pengolahan sagu menjadi lebih cepat, efisien, dan menghasilkan pati dengan kualitas yang lebih baik. Alat-alat tersebut meliputi mesin pemarut, pemeras, dan dan pompa air tenaga surya, yang mampu mengolah sagu menjadi pati sagu dalam waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan metode tradisional.

Pemanfaatan Energi Hybrid Teknologi energi hybrid yang diperkenalkan memungkinkan penggunaan sumber daya energi yang lebih ekonomis dan ramah lingkungan. Panel surya, baterai, sollar charger control dipasang sebagai salah satu sumber utama untuk mendukung operasional pompa air yang menyuplai air pada mesin ekstraksi. Kombinasi sumber energi ini tidak hanya menurunkan biaya energi bagi petani tetapi juga mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga lebih ramah lingkungan.

Pelatihan dan Peningkatan Kapasitas Petani Selain memperkenalkan teknologi, kegiatan ini juga mencakup pelatihan intensif kepada para petani mengenai cara pengoperasian alat mekanisasi, perawatan alat, serta pengelolaan sumber energi hybrid. Pelatihan ini bertujuan untuk memastikan keberlanjutan penggunaan teknologi oleh petani secara mandiri di masa mendatang.

Dukungan dan Antusiasme Masyarakat Kegiatan ini mendapat sambutan positif dari masyarakat Desa Kweel. Para petani merasa terbantu dengan adanya teknologi ini, karena mampu mengurangi beban kerja mereka sekaligus meningkatkan pendapatan dari hasil produksi pati sagu. Pemerintah daerah dan tokoh masyarakat setempat juga memberikan dukungan penuh terhadap pelaksanaan program ini, dengan harapan dapat menjadi model yang direplikasi di desa-desa lain di wilayah Papua Selatan.

Harapan ke Depan Dengan keberhasilan pelaksanaan kegiatan ini, diharapkan teknologi mekanisasi dan pemanfaatan energi hybrid dapat terus digunakan secara berkelanjutan oleh petani sagu di Desa Kweel. Program ini juga membuka peluang bagi pemerintah daerah dan pihak swasta untuk bekerja sama dalam mendukung pembangunan sektor pertanian yang berbasis teknologi dan ramah lingkungan.

Kegiatan ini merupakan langkah nyata dalam memberdayakan petani sagu, meningkatkan produktivitas lokal di Papua Selatan yang didukung penuh oleh Kemdikbudristek melalui program Pengabdian Kemitraan Masyarakat (PKM) Bima Tahun 2024. Oleh karena itu diberikan ucapan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada Kemdikburistek atas kesempatan yang diberikan yang telah direalisasikan dan bermanfaat bagi mitra PKM di Desa Kweel, Merauke Papua Selatan.